“Akhirnya kami merawat bebek itu sekitar seminggu bebek itu bangun dari komanya. Lukanya tusukannya begitu dalam. Awalnya dia takut kepada kami karena takut kami mangsa. Namun pada akhirnya kita bertanya apa yang sebenarnya terjadi pada pemimpin kami.” Lanjut Ibu Ludens.
“Ketika aku ditusuk oleh rekan ku aku mengetahui bahwa ada serigala kecil yang mengintip dari balik semak. Kemudian selang beberapa waktu ada dua serigala yang datang melihat kondisiku. Namun, naas dua serigala itu diserang oleh rekan-rekanku dan manusia pemburu yang ternyata mereka masih bereda di tempat aku di tusuk”. Ujar Max teman Mike.
“Mengapa kau berusaha di bunuh oleh mereka”. Tanya Ibu Ludens.
“Aku mengetahui semua niat licik dari manusia dan bebek-bebek gila itu. Mereka akan menumbalkan semua bebek-bebek yang ada di kandang itu untuk manusia. Dia akan terus memberikan doktrinasi bahwa hewan buas adalah pemangsa harus disingkirkan dan manusia adalah makhluk baik yang melindungi bebek”. Jawab Max.
“Aku benci dengan manusia karena mereka memanfaatkan kami. Banyak kawanan kami yang ditumbalkan kepada mereka melalui petinggi bebek. Petinggi bebek adalah boneka mereka. Manusia memanfaatkan petinggi bebek untuk menjalankan keinginan gila itu tanpa harus mengotori tangannya. Secara tidak langsung bebek-bebek ini lah yang membunuh bebek yang lain. Kami dibenturkan dengan sesama bebek. Bukan hanya itu mereka juga menyingkirkan bebek-bebek yang memberontak terhadap sistem yang sudah dibuat dalam kandang bebek. Aku dan temanku mendirikan sebuah kelompok untuk melakukan pemberontakan besar-besaran terhadap petinggi bebek. Namun ketika kami sudah mulai menyusun pemberontakan itu aku diseret dan dicap sebagai pemberontak karena ada rekan ku yang mengkhianatiku dan melaporkan ke mereka bahwasanya ada bebek yang akan melakukan pengkhianatan dalam kandang bebek. Setelah itu aku dijebloskan di Kandang konsentrasi. Kandang yang digunakan Petinggi bebek beserta kroni-kroninya untuk menyiksa bebek-bebek yang memberontak. Setelah lama aku disiksa jatuhlah aku pada hari dimana aku harus disingkirkan dibawalah aku ke Hulu sungai.” Lanjut Max.
“Aku benci dengan manusia dan petinggi bebek karena semua keluargaku dijadikan tumbal kepada manusia. Sejak saat itu aku mengutuk keras akan hal itu.” Ujar Max.
“Kemungkinan pimpinan kalian dibawa dan disiksa di kandang bebek”. Celetuk Max.
Ibu Ludens menjelaskan secara runtut kepada Alpha dan Lust.
Kemudian datanglah seekor bebek yang mereka tolong dan ikut berdiskusi dengan mereka.
“Kau ditahan di kandang bebek ya? Bagaimana kau bisa selamat?” tanya Max.
“ Aku ditahan dan disiksa oleh manusia-manusia gila itu dan juga bebek-bebek. Aku di geret karena manusia membuat fitnah tak berdasar kepadaku. Mereka menaganggap aku sebagai pemangsa gila dan pembunuh bebek. Aku berkali-kali menjelaskan bahwasanya aku bukan serigala yang rakus. Aku hanya ingin menyelamatkan rekan kalian. Tapi mereka tetap memukuliku. Setiap hari aku diludahi dan muncul doktrin-doktrin bahwa ada pemangsa yang berhasil dan ditangkap. Mereka juga meludahiku, memaki makiku dan kadang memberikanku makanan bebek itu kepadaku. Semakin lama naluriku menghilang sebagai pemangsa. Namun setelah sebulan aku di ikat aku diselamatkan oleh seekor bebek dan dia melepaskanku”. Ujar Alpha.