Mohon tunggu...
afievotiz cola
afievotiz cola Mohon Tunggu... Abdi negara

Jiwa muda tidak kenal usia

Selanjutnya

Tutup

Humor

SMS Yang Bikin Tergesa gesa

17 September 2025   18:37 Diperbarui: 17 September 2025   18:37 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

Istri saya mendapat tugas belajar dari pemerintah daerah untuk melanjutkan studi di UGM Yogyakarta, mengambil jurusan Magister Ekonomi Pembangunan (MEP). Sementara dia menuntut ilmu di Jogja, saya tetap bekerja sebagai ASN di Dompu. Dengan kondisi ini, kami harus menjalani hubungan jarak jauh. Kami berusaha untuk tetap menjaga komunikasi dengan berbagai cara, termasuk SMS---karena saat itu WhatsApp masih jadi barang langka seperti unicorn.Biasanya, saya yang lebih sering berkunjung ke Jogja, karena biaya perjalanan darat lebih murah daripada ongkos pesawat yang harus dikeluarkan istri saya. Rute perjalanan saya cukup panjang: Dompu-Mataram naik bus lokal, lalu lanjut dari Mataram ke Jogja dengan bus yang disebut "bis gajah," karena bodinya penuh gambar gajah beserta keluarganya---mungkin gajah-gajah ini juga sedang LDR.Perjalanan panjang ini membutuhkan dua hari penuh, dan selama di perjalanan, kami tak henti-hentinya bertukar SMS. Awalnya, SMS kami biasa saja, seperti: "Sudah makan?" atau "Lagi di mana?". Namun, seiring waktu, pesan kami semakin mesra dan sedikit nakal. Maklum, sudah lama tak bertemu. Saya pun mengirim SMS yang berbumbu:"Siapkan landasan pesawat, mau mendarat. Babat habis rumput dan alang-alang yang mengganggu pendaratan."Istri saya membalas dengan tak kalah menggoda:"Landasan sudah siap, kemarin hujan deras, tapi sekarang sudah kering."Saya yang membaca SMS itu langsung meleleh seperti lilin kena hair dryer. Bayangan akan pertemuan kami semakin menjadi-jadi. Rasanya perjalanan dua hari ini terlalu lama!Akhirnya, setelah perjuangan panjang dan kursi bus yang tidak bersahabat dengan punggung saya, tibalah saya di Terminal Umbulharjo, Yogyakarta, pukul 5 pagi. Tanpa membuang waktu, saya naik taksi menuju kost baru istri saya yang katanya lebih murah dan lebih dekat ke kampus.Saat tiba di gang kost, saya kembali memastikan alamat dengan menelepon istri. Dia memberikan ciri-ciri bangunan dan bilang bahwa pintu pagar sudah dibuka, jadi saya bisa langsung masuk. Saya pun melangkah penuh semangat, membayangkan betapa manisnya pertemuan ini. Di punggung saya ada ransel besar, di tangan ada dus berisi telur asin dan abon---oleh-oleh wajib khas perantau Dompu.Begitu sampai, saya melihat pintu kamar kost istri tidak terkunci. Tanpa pikir panjang, saya langsung masuk dan menaruh dus oleh-oleh. Namun, sebelum sempat melepas ransel, tiba-tiba istri saya melompat dan menindih saya dengan penuh semangat! Rupanya, SMS yang saya kirim sebelumnya masih berputar-putar di kepalanya. Saya pun ikut terbawa suasana, tapi ada yanganeh...Dalam momen yang penuh gairah itu, istri saya tiba-tiba berhenti sejenak dan berkata dengan nada bingung:"Pak, kok makin berat badanmu?"Saya juga heran. Apa ini efek dua hari duduk di bus? Apa karena terlalu banyak makan bekal? Lalu saya baru sadar... ASTAGA! Ransel besar saya masih menempel di punggung! Saya lupa melepasnya! Pantas saja saya terasa lebih berat seperti sapi yang kelebihan pakan.Kami pun meledak dalam tawa yang tidak bisa dihentikan. Istri saya sampai menangis karena saking geli melihat wajah saya yang masih setengah sadar tapi tetap berusaha mengikuti alur. Saya? Saya pasrah. Yang penting, misi mendarat di Jogja berhasil, walaupun sempat mengalami turbulensi akibat ransel bandel.Setelah kejadian ini, satu hal yang saya pelajari: lain kali, kalau mau mengirim SMS yang menggoda, pastikan dulu tidak ada hambatan teknis seperti ransel yang masih menempel di badan!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun