Mohon tunggu...
Afifah Sholihatus Syahriah
Afifah Sholihatus Syahriah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Fighting!

Mahasiswi Universitas Islam Negeri Malang

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Anak Bandel, Apakah Anak yang Nakal?

3 Desember 2022   17:11 Diperbarui: 29 April 2023   20:02 1968
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar:  mystar12.com 

       Kita mungkin memiliki saudara, atau adik kita yang sangat sulit jika dinasehatin, atau istilahnya "bandel". Mereka sering kali membuat kita jengkel karena ulahnya. Misalnya ketika rumah sudah rapi, sudah bersih, eh tiba-tiba mereka mengajak teman-temannya untuk bermain ke rumah bersama-sama yang menyebabkan rumah menjadi kotor dan berantakan. Bagi sebagian orang tua, hal itu dianggap menjadi hal yang menjengkelkan, namun bagi orang tua yang memiliki pola asuh yang baik, dia akan membiarkannya, memberikan ruang dan waktu bagi anak untuk bereksplorasi sesuka mereka asal tidak membahayakan dirinya sendiri dan orang lain.

       Kita juga sering berdebat kepada anak atau adik kita yang masih  dalam usia kanak- kanak dikarenakan perbedaan pendapat tentang suatu hal yang mungkin kita anggap itu benar, dan dia menganggap itu salah yang mengakibatkan terjadinya pertengkaran. Selain itu, anak-anak juga sangat menyukai bermain dengan teman sebaya, sering menentang orang tua, mereka dapat melakukan apapun  asal bisa bermain dengan teman seperti berbohong kepada orang tua dengan alasan untuk mengerjakan tugas kelompok atau menjenguk teman yang sakit.

      Lantas, mengapa mereka seperti itu?

Ada banyak faktor yang melatarbelakangi kondisi tersebut, hal ini wajar jika terjadi karena manusia mengalami perkembangan baik secara fisik, kognitif, dan sosio-emosional sejak usia dini, anak-anak awal-akhir dan remaja awal- akhir.

       Pada usia dini, (Augusta, 2012) anak merupakan individu yang unik dikarenakan  memiliki pola pertumbuhan serta perkembangan dalam aspek fisik, kognitif, kreativitas, bahasa, komunikasi khusus dan sosial emosional dengan usia 0-8 tahun yang sedang dalam perkembangan secara fisik maupun mental dan sering disebut "golden age" atau masa emas.

        Sedangkan masa anak-anak awal menurut urutan waktu adalah dari usia 2- 6 tahun dan masa anak- anak akhir dimulai dari usia  6-11 tahun. Pada masa ini sering disebut dengan masa estetika (terjadinya perasaan keindahan) , masa indera ( indera anak berkembang pesat)  dan masa menentang orang tua. Di sebut dengan masa menentang orang tua ini, disebabkan oleh pesatnya perkembangan perasaan keindahan dan indera tersebut yang menyukai dengan adanya eksplorasi yang menimbulkan pertentangan dengan orang tua.

            Pada fase ini, anak-anak mempunyai sikap egois dikarenakan mereka merasa dirinya tersebut berada pada lingkungan pusat yang diperlihatkan dengan adanya sikap suka menolak atau menentang dari orang-orang di sekitarnya.

Perkembangan yang demikian ini terjadi dikarenakan adanya kesadaran anak, bahwa dirinya mempunyai kemampuan serta kehendak sendiri yang berbeda dengan kehendak orang lain.

            Pada masa anak-anak awal, mereka akan banyak bermain, meniru, bersandiwara maupun berkhayal, hal ini menjadi sebuah kebiasaan yang akan memberikan sebuah pengalaman-pengalam dan keterampilan kepada si anak tersebut.

            Pada masa anak anak ini, perkembangan sosial anak juga meningkat dari tahun ke tahun. Anak suka sekali bermain dengan teman sebayannya, dan mereka juga lebih banyak bicara dengan orang lain. Peran teman sebaya di sini juga sangat penting, karena melalui temannya tersebut, anak dapat belajar mengenal dunia luar yang tidak didapatkan dari lingkungan keluarganya. Sehingga tak heran mengapa mereka sampai berbohong kepada orang tua mereka (menentangnya) demi bermain dengan temannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun