Mohon tunggu...
Afies Rudit Setyono
Afies Rudit Setyono Mohon Tunggu... Guru - Teacher yang suka menulis dan membaca apa saja

Membaca dan Menulis adalah sesuatu yang tidak dapat dipisahkan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Persepsi Masyarakat Terhadap Kehidupan Anak Punk Ditinjau dari Aspek Sosial dan Budaya Indonesia

26 Maret 2024   23:21 Diperbarui: 26 Maret 2024   23:26 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anak punk merupakan subkultur yang seringkali mendapat stigma negatif dari masyarakat. Penampilan mereka yang berbeda dengan norma umum, seperti rambut mohawk, tato, dan pakaian robek, sering dikaitkan dengan perilaku antisosial dan kriminalitas.

Aspek sosial

Masyarakat umumnya melihat anak punk sebagai kelompok yang terpinggirkan dan bermasalah. Mereka dianggap tidak patuh pada norma dan aturan sosial, serta sering terlibat dalam kegiatan negatif seperti tawuran, mabuk-mabukan, dan penggunaan narkoba. Hal ini menyebabkan mereka dikucilkan dan didiskriminasi oleh masyarakat.

Namun, tidak semua anak punk berperilaku negatif. Ada banyak di antara mereka yang memiliki keinginan untuk hidup yang lebih baik. Mereka hanya mencari cara hidup yang berbeda dari norma yang berlaku di masyarakat.

Aspek budaya

Budaya punk identik dengan kebebasan, anti-kemapanan, dan keberanian untuk berbeda. Anak punk seringkali menentang nilai-nilai tradisional dan menyatakan pendapat mereka secara blak-blakan. Hal ini seringkali membuat mereka berbenturan dengan nilai-nilai dan budaya masyarakat yang lebih konservatif.

Meskipun demikian, budaya punk juga memiliki nilai-nilai positif seperti kebersamaan, solidaritas, dan kepedulian terhadap sesama. Anak punk seringkali membantu dan mendukung satu sama lain dalam komunitas mereka.

Kesimpulan

Persepsi masyarakat terhadap kehidupan anak punk masih banyak diwarnai stigma negatif. Hal ini disebabkan oleh kurangnya pemahaman masyarakat terhadap budaya punk dan faktor-faktor yang mendorong anak-anak untuk memilih gaya hidup ini.

Penting untuk melihat anak punk sebagai individu dan tidak menjustifikasi mereka secara keseluruhan. Perlu ada upaya untuk menjembatani komunitas punk dengan masyarakat agar terjalin pemahaman yang lebih baik dan mengurangi diskriminasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun