Mohon tunggu...
Wafaul Ahdi
Wafaul Ahdi Mohon Tunggu... Jurnalis - MAHASISWA

Affah

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Memecahkan Anggapan Orangtua "Bermain Itu Tidak Ada Gunanya"

21 Oktober 2020   07:05 Diperbarui: 21 Oktober 2020   12:05 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: appletreebsd.com

Nak, nak main mulu kerjaan nya,belajarnya kapan? (Ujar mamah)

Belajar lagi, belajar aja, belajar terus. Sekali aja mamah nyuruh aku main, aku bakal salto deh di depan mamah. (Ujar anak)

Lagi-lagi perihal mengekang, entah apa yang melatarbelakangi orang tua yang kemudian menjadi pribadi serba mengekang. Anak melakukan ini salah, anak melakukan itu salah, giliran anak diam saja di tanya "kenapa". Memang segala larangan yang diberikan orang tua tidak lain tidak bukan demi kebaikan anak itu sendiri, tetapi perlu diperhatikan terlalu banyak melarang juga akan berdampak buruk terhadap perkembangan buah hati kita.

Di saat anak selalu di larang dan dikekang, sesungguhnya orang tua sedang mengunci akses mereka untuk belajar. Anak tidak dapat mengekplorasi sesuatu dengan nyata dan benar, dan anak tidak akan mempunyai sebuah pengalaman yang akan dijadikan nya sebagai bahan untuk belajar. (Dr. Catharine Mayung Sambo, Sp.A(K))

Bermain dan anak-anak merupakan satu kesatuan yang tidak dapat terpisahkan. Namun, kebanyakan orang tua alih-alih selalu memikirkan masa depan hingga akhirnya pendidikan yang dijadikan sebagai sebuah patokan. Sehingga belajar dijadikan sebuah prioritas dan bermain hanya menjadi peran figuran disana. Dalam seharian waktu anak hanya terkuras habis dengan belajar terpaku di meja belajar dan dihadapkan dengan sejumlah buku-buku pelajaran.

Ada sebuah penelitian yang menggambarkan bahwasannya anak-anak dalam kondisi tersebut dalam artian kurang bermain mungkin memiliki sebuah kecemasan, depresi, dan sebuah perasaan tidak berdaya. Ini merupakan dampak yang ditimbulkan dari menurunnya aktifitas bermain dan orang tua yang memberikan pantauan ketat atau orang tua menjadi remot dalam segala kegiatan yang anak lakukan.

Mamah tuh khawatir nak, jika kamu main di luar kamu akan kenapa-kenapa. Bayangan mamah kamu akan di culik, dijahili teman, jatuh, dan masih banyak lagi prasangka buruk yang selalu menetap di pikiran kalau suatu hari mamah mengizinkan kamu main di luar. (Ujar mamah)

Ya, memang alasan tersebut kerap terlontar dari para ibu yang memiliki tingkat kecemasan yang tinggi, dan sangat wajar memang. Namun, fikirkan kembali nasib buah hati anda yang merasa terkekang dengan larangan yang anda berikan.

Cara yang terbaik adalah berikan kesempatan si kecil bermain tetapi disertai dengan pengawasan.

Membebaskan anak bermain bukan berati orang tua melepaskan tanggung jawabnya. Karena sejatinya pengawasan merupakan hal yang terpenting, selain pengawasan disertai pula pemberian arahan agar anak mengetahui mana yang seharusnya dilakukan, mana yang seharusnya tidak dilakukannya.

Nak, mainnya jangan di tengah jalan ya, bahaya karena jalan adalah tempat lalu lalangnya kendaraan.

Nak, ini namanya benda tajam, hati-hati ya memakainya karena kalau salah sasaran nanti bisa-bisa kena tangan mu dan nanti berdarahan.

Cara ini merupakan salah satu alternatif pemberian arahan yang ditujukan kepada anak, agar anak memiliki rasa tanggung jawab untuk bisa menjaga dirinya sendiri. Kenapa sih bermain sepenting itu sampai-sampai sepertinya menjadi peran utama dalam kehidupan anak-anak?

Bermain merupakan sebuah kegiatan yang menjadi sarana bagi perkembangan anak (Pakar Psikologi)

Beberapa aspek perkembangan anak akan terstimulus baik dengan bermain. Salah satunya adalah kreativitas. Kreativitas merupakan kemampuan seseorang yang dapat menciptakan sebuah hal baru yang sebelumnya tidak pernah ada dengan tujuan agar dapat mengekspresikan apa yang sedang anak rasakan, menemukan cara untuk dapat memecahkan masalahnya, keterbukaan terhadap sesuatu serta menghasilkan sebuah kepuasan tersendiri.

Sejatinya potensi kreativitas sudah tertanam dalam diri anak sejak ia baru dilahirkan ke dunia, potensi ini yang kemudian harus terus di pupuk agar kreativitas yang sudah tertaman dapat tumbuh subur dan berkembang dengan baik. Sering sekali slentingan-slentingan terdengar oleh telinga ini.

"Kok bisa ya kamu bikin sesuatu yang unik seperti ini, aku mah orangnya ngga kreatif jadi nggabisa kaya kamu"

Sesungguhnya tidak ada orang yang terlahir di dunia ini dalam kondisi yang demikian. Semua orang itu kreatif hanya saja persoalannya bagaimana potensi yang ia miliki dapat dikembangkan dengan baik dan tidak termakan usia.

Lalu permainan apa saja sih yang dapat menstimulus perkembangan kreativitas dengan baik terutama untuk buah hati kita ya:

1. Bermain Puzzle

Berikanlah sebuah puzzle lalu ajaklah buah hati kita untuk memainkannya, dengan menyusun puzzle bukan hanya aspek kreativitas yang akan terpupuk dengan baik melainkan dengan permainan puzzle ini akan melatih konsentrasi serta motorik halusnya. 

Konsentrasi bagaimana caranya untuk dapat memecahkan masalah yang dihadapinya, kreativitas dalam menyusun puzzle agar dapat sesuai dengan susunan yang benar, serta piawainya tangan dalam menyusun puzzle motorik halusnya pun akan terlatih dengan baik. Untuk puzzle yang digunakan sesuaikan dengan usia anak itu sendiri.

2. Membuat kerajinan tangan

Membuat kerajinan tangan merupakan salah satu kegiatan yang menarik dan menjadi stimulus baik untuk mengembangkan aspek kreativitasnya. Ajaklah buah hati kita untuk membuat sebuah karya-karya sederhana seperti membuat figura dari kertas, membuat boneka dari flannel, membuat tempat pensil dari kardus dan masih banyak lagi karya-karya sederhana yang dapat di buat. 

Bukan hanya aspek perkembangan kreativitas yang terlatih namun dengan membuat kerajinan tangan aspek perkembangan motorik halusnya pun akan terstimulus dengan baik.

3. Menggambar dan mewarnai

Tentu saja dengan menggambar dan mewarnai akan melatih kreativitas anak dengan membiarkannya berimajinasi dan menuangkannya dalam bentuk gambar atau warna sesuai dengan keinginannya.

4. Menyusun lego dan balok kayu

Ajak anak untuk bermain lego dan balok kayu lalu biarkanlah anak berkreasi membuat bentuk sesuai dengan yang diinginkannya. Selain dapat mengembangkan kreativitas permainan lego dan balok kayu juga berfungsi untuk mengenalkan warna serta bentuk pada anak, dan akan melatih konsentrasi serta motorik halusnya.

5. Adu cepat memakai pakaian dan sepatu

Permainan ini selain melatih kreativitas anak bagaimana memadukan baju serta sepatu yang akan dikenakannya, akan melatih pula kecekatan serta kemandirian anak itu sendiri.

6. Permainan sambung kata

Kita bisa mengajak bermain anak dengan permainan ini, anak diberukan sebuah kata untuk bisa disambungkannya. Tentunya kata yang digunakan harus bersifat kompleks dan dimengerti anak ya. Permainan ini akan melatih pula kemampuan bahasa serta merangsang daya ingatnya.

7. Tebak benda dalam kantong

Anak diperintahkkan untuk menebak benda apa saja yang ada dikantong, dengan menutup mata lalu berikan kesempatan anak untuk mengendus apabila memiliki bau, serta meraba nya lalu beri kesempatan anak berfikir dan menebak benda apa yang telah diraba atau di cium.

8. Tebak suara

Ajak sikecil untuk bisa menebak suara-suara, suara  yang ingin dikenalkannya bisa dengan suara binatang atau bisa juga dengan suara kendaraan.

9. Goresan rahasia

Permainan ini bisa diberikan kepada anak sebagai stimulus untuk perkembangan kreativitasnya, dengan membebaskan anak untuk menggores bentuk apa saja di pundak lalu akan ditebak oleh yang sudah digambarkannya tersebut.

10. Melompati Bentuk

Berikan sejumlah bentuk lalu taruh di lantai dengan berjarak dan perintahkan anak untuk setiap melewati bentuk-bentuk tersebut harus melakukan sebuah gerakan. Seperti ketika melewati bentuk bulat anak harus memutarkan pinggulnya, ketika melewati bentuk segitiga anak diharuskan untuk bertepuk tangan dan seterusnya.

11. Membuat Es Pelangi

Sediakan beragam bentuk cetakan es serta warna dan biarkan anak berkreasi untuk membuat es tersebut dengan warna sesuai dengan yang diinginkannya.

Sejumlah permainan di atas dapat digunakan untuk mengembangkan aspek kreativitas anak usia dini dan dalam satu permainan nyatanya banyak aspek yang dapat dikembangkan. Jadi, masih beranggapan bahwa bermain itu tidak ada gunanya? fikirkan kembali lagi yah.

Semoga bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun