Mohon tunggu...
Rizal Hasugiant
Rizal Hasugiant Mohon Tunggu...

Masa muda adalah masa terbaik untuk melakoni pencarian. Pencarian tentang jati diri, tentang cinta, tentang makna hidup, tentang hakikat kesuksesan, tentang kebenaran sejati. Dalam proses pencarian itu, akan hadir beragam pemikiran yg secara mengejutkan turut serta membentuk mindset pada diri anak muda. \r\n\r\n\r\n\r\nMahasiswa jurusan Ilmu Kesejahteraan Sosial Fisip UMSU Medan 2009. \r\n

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Ayat-ayat Cinta untuk “Pariban” Dari Kota Tebing Tinggi

2 September 2013   17:00 Diperbarui: 24 Juni 2015   08:28 990
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13781153201412545346

Sebenarnya hatiku selalu diliputi keragu-raguan. Ragu-ragu antara dorongan ingin memadu hidup bersamanya dengan perasaan kuatir akan kemampuan diri bisa memberikan kebahagiaan kepadanya. Sudah cukup lama aku memendam rasa, bahkan jauh sebelum era reformasi pun aku telah mulai jatuh hati padanya. Kini dia yang kusayang telah tumbuh dewasa. Makin cantik pula. “Ya Allah, aku berucap syukur kerena Engkau telah memperlihatkan keajaiban penciptaanMu seperti yang ada dalam foto ini. Dialah wanita yang sangat saya ingini untuk hidup bersamanya sebagai pendamping perjalanan di hari yang tersisa ini”.

Entah..!!!!! Betapapun besar rasa cintaku padanya, namun aku harus selalu menahan diri dan sekeras-kerasnya berusaha agar cintaku ini tidak nampak padanya dalam sikap pergaulanku dengan dia. Biarlah dia tidak tahu bahwa aku betul-betul mencintainya. Alangkah beratnya berlaku seperti ini. Berat, karena itulah mungkin dorongan ingin memiliki ini kadang-kadang tercermin pula dalam pergaulanku dan sikapku yang khusus terhadapnya. Bagaimana kalau dia betul-betul tahu aku mencintainya sedang aku sendiri selalu diliputi keragu-raguan dalam melangkah. Ah, biarlah dia yang kucintai itu berbahagia di samping orang lain. Biarlah aku diam saja. Dia punya kans besar untuk mendapatkan orang yang melebihiku dalamsegala bidang. TAPI setiap kali pikiran seperti itu timbul, setiap itu pula dalam dadaku terasa sebuah sembilu mengiris deras dari atas. Pedih terasa di dada. BUKANKAH INI SESUATU PENGINGKARAN TERHADAP HATI NURANI DAN PANGGILAN HIDUP..???

Aku telah pernah mencoba berpaling pada perempuan-perempuan lain itu. Mencoba menghilangkan paksa perasaanku terhadapnya, namun tetap saja nurani ini tak bisa diajak kooperatif. Tetap saja ia meronta-ronta memanggil namanya. Sejak saat itulah aku mulai mengevaluasi diri, mungkin aku tak butuh nama yang lain lagi. Hatiku hanya butuh engkau: Ismi Tamia br. Simanjuntak. “Pariban” dari kota Tebing Tinggi.

Sedikit saya jelaskan tentang makna dari kata “pariban” yang mana sebagai rujukan atas dasar awal tumbuhnya benih-benih cinta sejak dalam hati dan pikiran ini padanya.

Dalam adat batak ada hubungan ber-pariban. Kalau diluar dari pada adat batak ada yang menyebutnya sepupu. Dalam artian aku sebagai anak laki-laki dari Ibuku (boru Simanjuntak) dan kau memanggilnya dengan sebutan Namboru. Dan kau juga demikian, anak perempuan dari Tulang (marga Simanjuntak). Yang mana kita telah sama-sama tahu bahwa Namboru itu adalah adik atau kakak perempuan Tulang/Paman. Simpulnya dalam adat batak anak laki-laki dari Namboru (aku) dan anak perempuan dari Tulang (kau) bisa dijodohkan atau dinikahkan sebagai pewaris keturunan dari marga Hasugian dan boru Simanjuntak (baca: Bapak dan Ibuku) Itulah adat batak, “sepupu” yang boleh dinikahi.

Bilalah engkau masih meragukan dan sekalipun itu tidak benar bagimu dalam penjabaran adat batak tentang pariban/sepupu itu, sah-sah saja engkau berlaku demikian. Namun bila merujuk pada penjelasan yang satu ini tak ada keraguan didalamnya: berdasarkan ketetapan Allah azza wa jalla pada hambanya.

Hukum dalam Islam menikah dengan anak paman baik itu paman dari ayah atau ibu.

Boleh hukumnya dalam Islam menikah dengan anak paman baik itu paman dari ayah atau ibu. Tidak ada dasar yang melarang pernikahan tersebut, bahkan Allah menjelaskan akan bolehnya pernikahan tersebut dengan firman-Nya :

يَاأَيُّهَاالنَّبِيُّإِنَّاأَحْلَلْنَالَكَأَزْوَاجَكَاللَّاتِيآتَيْتَأُجُورَهُنَّوَمَامَلَكَتْيَمِينُكَمِمَّاأَفَاءَاللَّهُعَلَيْكَوَبَنَاتِعَمِّكَوَبَنَاتِعَمَّاتِكَوَبَنَاتِخَالِكَوَبَنَاتِخَالَاتِكَ

Artinya :

"Hai Nabi, sesungguhnya Kami telah menghalalkan bagimu isteri-isterimu yang telah kamu berikan mas kawinnya dan hamba sahaya yang kamu miliki yang termasuk apa yang kamu peroleh dalam peperangan yang dikaruniakan Allah untukmu, dan (demikian pula) anak-anak perempuan dari saudara laki-laki bapakmu, anak-anak perempuan dari saudara perempuan bapakmu, anak-anak perempuan dari saudara laki-laki ibumu dan anak-anak perempuan dari saudara perempuan ibumu." (QS Al-Ahzab : 50)

Dalam ayat diatas jelas sekali bahwa Allah menghalalkan "anak perempuan dari saudara laki-laki bapakmu" yaitu paman dari ayah, dan seterusnya. Walaupun dalam ayat tersebut Allah seakan-akan hanya mengatakan itu kepada Rosulullah -sholallahu 'alaihi wasallam-, akan tetapi prakteknya beliau tidak pernah menikah dengan anak pamannya. Maka ayat tersebut tetap pada keumumannya yaitu diperbolehkan pada ummat Nabi Muhammad -sholallahu 'alaihi wasallam-.

##Cinta yang Agung##

Adalah ketika dia tidak memperdulikanmu dan kamu masih menunggunya dengan setia..

Adalah ketika dia mulai mencintai orang lain dan kamu masih bisa tersenyum sembari berkata

“aku turut berbahagia untukmu”

Biarkan hatimu kembali melebarkan sayapnya dan terbang ke alam bebas lagi..

Ingatlah.. bahwa kamu mungkin

menemukan cinta dan kehilangannya.. Tapi.. ketika cinta itu mati bersamanya.. Orang terkuat bukan mereka yang selalu menang..

Melainkan mereka yang tetap tegar ketika mereka jatuh.. [Khalil Gibran]

Aku menjadi lebih sadar bahwa aku pun juga seorang manusia dengan segala kekuatan dan kelemahannya, yang tidak hanya perlu memikirkan ide-ide besar tentang masyarakat, negara, organisasi, program, SKRIPSI dan sebagainya, tetapi perlu memikirkan kebutuhan diriku sendiri antara lain kebutuhan rohaniah akan seorang pendamping. Bi ismi rab: Aku Mencintainya, sungguh..!!!

Diterbitkan di Kompasiana.com

Tanggal 2 September 2013

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun