Mohon tunggu...
Adzan Takhyan Firdaus
Adzan Takhyan Firdaus Mohon Tunggu... Teknisi PT. Hade Multi Solusi dan Pelajar di Universitas Pelita Bangsa

Saya memiliki hobi dalam merakit mesin dan mempelajari cara kerjanya, baik mesin-mesin elektronik maupun perangkat keras lainnya. Selain itu, saya juga menyukai dunia programming, di mana saya bisa mengembangkan solusi teknis dan menerapkan keterampilan teknis dalam menciptakan program atau aplikasi. Kombinasi antara minat terhadap teknologi mekanik dan pemrograman memungkinkan saya untuk terus mengembangkan kemampuan analisis dan inovasi di dunia teknik dan perangkat lunak

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Apakah Benar Cinta kepada Nabi Tanpa Meniru Akhlaknya?

7 Juli 2025   20:31 Diperbarui: 7 Juli 2025   20:42 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Ilustrasi dibuat menggunakan DALL·E oleh penulis. 

“Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.” (HR. Ahmad)

Artinya, cinta itu tidak bisa hanya berupa klaim. Ia harus diikuti perilaku.

 

Shalawat adalah Ritual yang Menguatkan Kedekatan

Shalawat memang salah satu ibadah yang agung. Al-Qur’an menyebut Allah SWT dan para malaikat bershalawat untuk Nabi. Namun, shalawat bukan sekadar repetisi kata.

Ketika kita membaca shalawat dengan hati yang sadar, itu menjadi pengingat akhlak Nabi. Tapi bila shalawat hanya rutinitas tanpa refleksi, manfaatnya jadi dangkal.

Konteks kontemporer:
Saat ini, teknologi membuat shalawat viral. Audio shalawat di TikTok, status WhatsApp, video YouTube. Ini tentu positif, tapi pertanyaannya: apakah viralitas itu membuat kita lebih sabar seperti Nabi? Lebih jujur? Lebih rendah hati?

Sebagaimana ditegaskan oleh Yusuf al-Qaradawi dalam Fiqh al-Sirah:

“Cinta Nabi yang tidak membuahkan amal hanya menjadi slogan yang memudar.”

Akhlak Rasulullah sebagai Bukti Cinta yang Sejati 

Akhlak Nabi ﷺ adalah representasi cinta paling nyata. Jika kita mencintai seseorang, kita ingin menjadi sepertinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun