Sehelai sarung dipaksa mencukupi seluruh raga
Temani merebah di kala waktu terasa meregang nyawa
Masa demi masa telah bergantiÂ
Sarungku sarungku hanya jadi penghias lemari
Sesekali dipakai menutupi kemunafikan alami
Sesekali pula menutupi kemaluan berorientasi duniawi
Sarung tetap saja tak bergeming
Menyelami peran tanpa iming-iming
Sembari merajut asa saat hati telah berpaling
Manusia kelak kembali berkata "without you I'm Nothing"
"Dan kita akan kembali berguling-guling diatas pasir. Dan kita akan kembali bergesekan diatas kasur yang empuk, sarungku..."