Di Istana Koral Abisal, Sang Ratu menutup Pustaka Astagina. Kidungnya telah selesai. Ia bisa merasakan gema kematian dari kejauhan---jeritan ketakutan, logam yang remuk, dan jiwa-jiwa baru yang kini tersesat di kerajaannya. Ia tidak merasakan kepuasan, tidak juga penyesalan. Yang ia rasakan hanyalah sebuah ketertiban yang baru saja ditegakkan.
Ia kembali ke singgasananya, memandang kerajaannya yang sunyi dan agung. Pustaka Astagina telah memberinya cara untuk menyentuh dunia atas secara langsung, untuk menghukum mereka yang menodai domainnya. Perang Willem van der Kraan dan para Pendharaka hanyalah pertikaian anak-anak manusia. Perang yang sesungguhnya baru saja akan dimulai.
"Lautan," bisiknya pada keheningan istananya, suaranya menggema seperti janji dan kutukan. "Akan mengambil kembali miliknya."
-- BERSAMBUNG ke Bab 20 --
_______
Buku novel ini adalah bagian dari proyek "Lab Histori"Â
https://medium.com/@labhistori
https://www.wattpad.com/user/labhistori
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI