Naturalisasi pemain sepakbola sudah sangat lazim terjadi di Indonesia. Hal tersebut dilakukan untuk memperkuat tim nasional Indonesia agar bisa semakin bersaing di ASEAN maupun di Asia. Namun hal tersebut belum kunjung tercapai. Lalu, apakah pemain naturalisasi itu memang sangat berpengaruh pada prestasi dari tim nasional Indonesia?
Contoh pemain yang sangat dikenal oleh warga masyarakat Indonesia adalah Christian Gonzales yang mendapatkan kewarganegaraan Indonesia pada tahun 2010. Namun Gonzales bukanlah pemain pertama yang dinaturalisasi, melainkan pada tahun tahun 1952 ada satu pemain naturalisasi asal Belanda yang bermain untuk timnas Indonesia yaitu Arnold Van der Vin. Setelah Arnold Van der Vin baru Christian Gonzales yang mendapatkan kewarganegaraan Indonesia dan bermain bersama tim nasional Indonesia pada piala AFF 2010. Pemain naturalisasi selanjutnya semakin sering bermain untuk tim nasional Indonesia. Seperti pada tahun 2012 ada Raphael Maitimo, Tonnie Cusell, dan Jhon van Beuckering. Pada tahun 2014 yaitu Victor Igbonefo, Raphael Maitimo, Cristian Gonzales, dan Sergio van Dijk, serta masih banyak lainnya sampai ke piala AFF 2020.
Dengan banyaknya pemain yang sudah dinaturalisasi ekspektasi yang diharapkan sering jauh dari realitanya. Pemain naturalisasi rata-rata banyak yang sudah bermain di Eropa, diharapkan mereka dapat memberikan ilmu dan pengalamannya kepada para pemain tim nasional lainnya. Namun sampai sekarang belum ada hasil yang signifikan yang diberikan. Â Bahkan disaat tim membawa pemain naturalisasi dengan jumlah yang lumayan banyak hasil yang diberikan bisa dikatakan mengecewakan. Lantas mengapa proses naturalisasi ini terus digunakan. Padahal dengan melihat perjuangan tim nasional junior u-16 kala itu yang membawa pemain dari seluruh Indonesia hasil yang diberikan sangat memuaskan.
Lalu apa masalah yang sebenarnya dialami oleh tim nasional Indonesia yang terus melakukan naturalisasi. Masalah yang dialami padahal tidak jauh-jauh dari pengembangan talenta muda Indonesia melalui infrastruktur yang memadai. Besar memang jika kita berbicara mengenai uang, namun hal itu lah yang menjadi titik utama permasalahan yang terjadi. Bagaimana pemain muda kita akan bisa berkembang jika infrastruktur yang dimiliki tidak memadai dan hanya selalu mengandalkan pemain naturalisasi, sementara banyak pemain muda berbekat lainnya tersebar di seluruh Indonesia. Maka dari itu pengembangan inftastruktur menjadi sangat penting, bukan hanya agar pemain muda semakin berkembang tetapi pemain naturalisasi juga bisa semakin mengeluarkan performa terbaik mereka, sehingga prestasi tim nasional Indonesia bisa semakin terlihat baik di ASEAN, Asia maupun tingkat dunia.