Mohon tunggu...
Adrianus Sugiarta
Adrianus Sugiarta Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Pendidik di SD Pangudi Luhur 4 Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menabur Benih

6 Februari 2021   11:37 Diperbarui: 6 Februari 2021   12:00 303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tanah itu penuh bebatuan yang keras

Walau demikian tetap kugali dan terus kugali

Kusingkirkan batu-batu penghalang kesuburan itu

Kubolakbalik bak buku yang telah hilang halaman

Seolah mencari mutiara yang terpendam dalam


Kubiarkan lelah dan lungkrah meradang gersang

Kupilih benih murni dari sang ilahi

Kutanam dalam-dalam agar kelak berbuah merekah

Kujaga dan kutata sedemikian rupa supaya berguna pada masanya

Walau Virus dan jamur dunia terus menggerus tak putus

Walau seragga terus menyesap daun-daun kehidupan agar tak jadi guna

Walau terik menyengat kuat  agar layu dan mati  tak berarti

Walaupun gelapnya dunia terus menghadang dan menghalang sinar kehidupan

Ku tetap berupaya menangkap benih-benih kehidupan itu dalam firman-Mu

Kutaburkan dalam tanah yang hidup dalam wujud karya dan  pelayanan

Agar menjadi buah-buah kemerdekaan yang membahagiakan

Melepas belenggu ego dan fanatisme yang tak bermakna

Untuk tetap hidup dalam kebersamaan dan kebinekaan yang telah Kau berikan

                                                                Sleman, 5 Februari 2021

                                                                Adrianus Sugiarta

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun