Mohon tunggu...
Adrian Chandra Faradhipta
Adrian Chandra Faradhipta Mohon Tunggu... Lainnya - Menggelitik cakrawala berpikir, menyentuh nurani yang berdesir

Praktisi rantai suplai dan pengadaan industri hulu migas Indonesia_______________________________________ One of Best Perwira Ksatriya (Agent of Change) Subholding Gas 2023____________________________________________ Praktisi Mengajar Kemendikbudristek 2022____________________________________________ Juara 3 Lomba Karya Jurnalistik Kategori Umum Tingkat Nasional SKK Migas 2021___________________________________________ Pembicara pengembangan diri, karier, rantai suplai hulu migas, TKDN, di berbagai forum dan kampus_________________________________________ *semua tulisan adalah pendapat pribadi terlepas dari pendapat perusahaan atau organisasi. Dilarang memuat ulang artikel untuk tujuan komersial tanpa persetujuan penulis.

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

5 Langkah Sederhana dari Rumah Kita untuk Mendukung Net-Zero Emissions Indonesia 2060

8 Oktober 2021   17:24 Diperbarui: 9 Oktober 2021   09:56 929
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Pemanasan Global di Indonesia | Sumber: rumahpengetahuan.web.id

Indonesia Penghasil Sampah Makanan Kedua di Dunia | Sumber: Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian
Indonesia Penghasil Sampah Makanan Kedua di Dunia | Sumber: Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian

Fakta menyedihkannya bahwa Indonesia adalah penghasil sampah makanan terbanyak kedua di dunia pada 2016.

Penting bagi kita dalam rumah tangga untuk tidak menumpuk-numpuk atau memasak makanan secara berlebihan. Biasakan untuk merencanakan menu makanan kita setiap harinya agar tidak ada yang terbuang. 

Jika kita hanya berisi empat orang di rumah maka masaklah untuk porsi empat orang jangan berlebihan, pun jika berlebihan kita bisa membaginya dengan tetangga atau pun orang lain yang membutuhkan.

Jika ada sisa makanan alangkah lebih baiknya jangan langsung dibuang karena untuk sampah organik masih bisa kita kumpulkan dan kita ubah jadi pupuk kompos atau jika masih layak dikonsumsi, dapat kita salurkan ke pihak-pihak lain yang membutuhkan.

Fenomena acara pernikahan dengan bentuk prasmanan sering membuat kita menghela napas panjang karena sedih melihat banyak makanan yang terbuang percuma. 

Ada baiknya jika masih banyak sisa secara sukarela kita salurkan ke panti asuhan atau pun orang-orang yang membutuhkan, pun jika sudah tidak layak konsumsi kita dapat memberikannya untuk para peternak atau diubah menjadi pupuk kompos untuk rumah tangga kita.

Ketiga, Bercocok Tanam di Rumah

Ilustrasi Berkebun di Rumah Bersama Anak | Sumber: dokumentasi pribadi
Ilustrasi Berkebun di Rumah Bersama Anak | Sumber: dokumentasi pribadi

Tahukah kita proses membeli sayuran atau pun kebutuhan rumah tangga tersebut membutuhkan proses rantai suplai yang panjang dan hal tersebut tentunya berimplikasi pada emisi yang ditimbulkan.

Bayangkan panjangnya dari proses cocok tanam di lahan petani dengan pupuk kimiawi sayuran akhirnya dikemas lalu diantarkan ke pengepul dengan kendaraan berbahan bakar minyak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun