Mohon tunggu...
Adrian Chandra Faradhipta
Adrian Chandra Faradhipta Mohon Tunggu... Lainnya - Menggelitik cakrawala berpikir, menyentuh nurani yang berdesir

Praktisi rantai suplai dan pengadaan industri hulu migas Indonesia_______________________________________ One of Best Perwira Ksatriya (Agent of Change) Subholding Gas 2023____________________________________________ Praktisi Mengajar Kemendikbudristek 2022____________________________________________ Juara 3 Lomba Karya Jurnalistik Kategori Umum Tingkat Nasional SKK Migas 2021___________________________________________ Pembicara pengembangan diri, karier, rantai suplai hulu migas, TKDN, di berbagai forum dan kampus_________________________________________ *semua tulisan adalah pendapat pribadi terlepas dari pendapat perusahaan atau organisasi. Dilarang memuat ulang artikel untuk tujuan komersial tanpa persetujuan penulis.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Bulan Biru dan Langit Kebiruan

23 Agustus 2021   07:16 Diperbarui: 23 Agustus 2021   07:36 414
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fenomena Bulan Biru pada 22 Agustus 2021. Sumber: dokumentasi pribadi

Kau datang dengan membawa nama yang rupawan, BULAN BIRU orang-orang mengatakan
Tapi para astronom tidak pernah mengatakan kau muncul dengan kebiruan
Itu hanyalah rakyat terdahulu yang memberi julukan

Asalmu dari kata Inggris kuno "belewe" yang merujuk pada pengkhianatan
Ya, kau berkhianat karena muncul menggebrak kebiasaan
Satu versi kau muncul sebagai purnama kedua dalam kalender bulanan
Lainnya hanya menganggap kau bulan purnama keempat dalam satu musim periode tiga bulanan
Ya, kau seakan mengoreksi hitungan selisih kalender bulan dari tahap solstis hingga ekuinoks yang dinanti-nantikan

Entahlah mengapa seiring waktu "belewe" berubah menjadi "blue"mungkin rakyat Inggris punya jawaban
Tetapi yang pasti langit tetap muncul dalam warna kebiruan
Pun bukan karena sebenarnya langit berwarna kebiruan, tetapi karena adanya pantulan partikel gas terhadap sinar mentari yang masuk pada pandangan
Tak dinyana biru memiliki gelombang paling pendek, namun frekuensi yang paling besar dalam spektrum dunia perwarnaan dan ke segala arahlah dia dipancarkan
Itulah mengapa langit tampak kebiruan

Seiring waktu langit bisa saja berubah jingga bahkan kemerahan
Ya, dia akan berubah semisal pada senjakala dan penerbitan
Saat itu sudut semburat cahaya mentari berwarna putih yang masuk ke mata kita berubah secara signifikan
Hal in menyebabkan cahaya harus menembus banyak atmosfer dan hanya warna dengan gelombang cahaya panjanglah yang akan masuk dalam pandangan
Dan benar saja spektrum warna yang memiliki gelombang terpanjang ternyata adalah jingga sampai kemerahan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun