"..Burung boleh terbang di atas kepala, tapi jangankan izinkan dia bersarang di sana..."
Quote di atas itu sudah lama didengar saat zaman kuliah dulu. Dan mujarabnya, manakala diterapkan, hasilnya bisa menyelamatkan. Paling tidak membawa diri tak terperangkap dalam jebakan.Â
Eitss...jebakan apa dulu nih. Jebakan betmen ato jebakan mantan. Hmm...Semuanya mungkin, bila mau dipraktikkan. Termasuk jebakan pinjol ilegal. So bagaimana caranya?Â
1. Kenali dirimu, apakah kamu orang yang mudah merespon penawaran apa saja atau kerap mengabaikan.Â
Bicara soal pinjol ilegal, berarti bicara soal ditawari dan menawari. Kita ditawari oleh seseorang yang menawari pinjaman. Ketika sebuah undangan tiba-tiba ada di balik pintu, apa respon Anda? Bayangkan penawaran pinjol ibarat undangan.Â
Dia berusaha menggoda Anda, dengan menawarkan kemudahan dan kenyamanan, namun dia menyembunyikan risiko dan konsekuensi
Di luar dari jenis penawarannya apa, undangan pinjol sama kok seperti undangan Anda mau ngga ikut program diskon, give away, asuransi, ikutan gabung di WAG ato faceboooker apalah apalah gitu.Â
Maksudnya adalah semua orang juga menerima pesan undangan yang sama. Dikemas dengan redaksional bahasa nan cantik mendayu dayu terbaca via SMS atau WA. Yang beda cuman kontennya apa dan tujuannya beda.Â
Semua undangan ini tujuannya satu: Menggoda Anda dan Memancing Anda.Â
Mereka (oknum) hanya ingin mendapatkan respon Anda, bahkan Anda mengabaikan dan tak merespon pun, sudah sebagai jawaban bagi dia. Lha wong dia cuma coba-coba aja kok ngeblast jebret ngirim ke mana-mana.Â