Mohon tunggu...
Brader Yefta
Brader Yefta Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis untuk berbagi

Just Sharing....Nomine Best in Specific Interest Kompasiana Award 2023

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama FEATURED

Polemik Parkir Depan Ruko, dari Kerugian Ekonomi hingga Gesekan Sosial

3 Juli 2021   16:17 Diperbarui: 29 Oktober 2021   08:45 7143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu loket parkir di area Ruko Tol Boulevard, Jalan Pahlawan Seribu, Kota Tangerang Selatan, Selasa (5/9/2017). Pemerintah Kota Tangerang Selatan memberlakukan kenaikan tarif parkir baru bagi kawasan pusat perbelanjaan, perkantoran, hingga penitipan kendaraan di sekitar terminal dan stasiun.(KOMPAS.com / ANDRI DONNAL PUTERA )

Alasannya sederhana, karena di masa depan, kepemilikan kendaraan akan terus bertambah. Menyesuaikan dengan pertambahan penduduk. 

Di perusahaan pembiayaan sendiri, semacam leasing atau bank, rata-rata angka penjualan unit baru selalu lebih banyak dibanding unit bekas.  Polanya seperti itu dari bulan ke bulan sepanjang tahun, sama dari tahun ke tahun. Leasing tidak bisa hidup tanpa dealer yang ngasih jualan ibaratnya.

Pernahkah berpikir berapa banyak kendaraan di Indonesia? Atau di kota Anda berdomisili. Cara simpelnya cek aja ke perusahaan leasing. Berapa banyak BPKB baru dari awal leasing berdiri sampai tahun sekarang. Lalu kalikan jumlah perusahaan leasing di Kabupaten itu. 

Kurang lebihnya segitu, karena penjualan dari dealer 80 persennya dibiayai dari sana. 

Ironisnya manakala semakin banyak kendaraan dimiliki warga, semakin banyak membutuhkan lahan parkir. Padahal di satu sisi, lahan tidak bertambah tapi luasnya berkurang dari tahun ke tahun.

Konsekuensinya pengelola berhitung juga bila membangun ruko. Mau bikin yang luas dengan areal parkir, harga tanah mahal sudah pasti akan dijual mahal.

Lihat lagi lokasinya dan mau ditawarkan ke mana. Yang lain demi menghemat, dibuat ruko minimalis dengan areal parkir minimalis juga. Ujung-ujungnya bisa numpang parkir di ruko sebelah. Hehe...

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi
Coba lihat foto dokumen hasil jepretan pribadi di atas. Ini ruko di sebuah kabupaten kecil di NTB. 

Berjejer 3 ruko dengan bisnis yang berbeda. Perhatikan baik-baik kapasitas dan luas areal parkir di depan masing-masing ruko. 

Seandainya, salah satu ruko kedatangan banyak orang membawa kendaraan apalagi roda 4, ke mana akan diparkir bila areal di depan ruko yang dituju sudah terisi kendaraan lain? Kemungkinannya bisa dua hal. 

Pertama, parkir di pinggir jalan dengan risiko ditilang petugas Dinas Perhubungan karena badan jalan akan sempit. Atau yang kedua, lebih memilih parkir di areal depan ruko sebelah yang masih kosong. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun