Pertama, perusahan induknya, kedua perbankan (bancaassuranse istilahnya) dan leasing, ketiga jaringan keagenan.Â
Itu sebabnya di 10 tahun terakhir hampir semua karyawan yang menangani kredit, diharuskan menjual juga produk asuransi. Baik asuransi jangka pendek seperti kendaraan, maupun yang masanya lama seperti asuransi jiwa.Â
Bahkan bank tersebut atau perusahaan keuangan, akan bekerja sama dengan pihak asuransi dalam hal pemilahan produk dan pelatihan ke pegawai internal terkait pemasaran dan prosedur klaim bila terjadi risiko.Â
3. Apakah asuransi kendaraan itu emang penting banget atau enggak penting-penting amat?Â
Dalam sebulan bisa ada sekian kasus kecurian kendaraan yang dilapor nasabah ke sebuah kantor cabang. Sudah pasti alasan ekonomi dan kemudahan menjual atau mengalihkan demi mendapatkan uang.
Kalikan rata-rata dengan berapa jumlah kantor perwakilan di sebuah dalam satu provinsi. Berapa banyak warga di tanah air berpotensi merugi bila hitungannya adalah nasional.Â
Fakta lain bahwa pulau-pulau di Indonesia rawan bencana alam. Mulai dari tsunami, banjir, gempa bumi dan gunung berapi. Sangat disayangkan bila kendaraan penunjang transportasi dan usaha, rusak oleh musibah. Lumayan kerugiannya.Â
Menggunakan asuransi setidaknya meminimalisir atau bisa mengganti dengan aset baru. Tak menyusahkan warga di lokasi bencana, seperti tsunami di Palu dan gempa di Lombok NTB yang sama terjadi di tahun 2018 silam.Â
Itu makanya tak sedikit perusahaan pembiayaan memasukkan tambahan asuransi EQVET yang kepanjangannya earthquake (gempa bumi), vulcanic eruption (gunung berapi) dan tsunami ke dalam total cicilan per bulan, terutama di daerah-daerah rawan-rawan gempa.Â
Selain itu, faktor risiko kecelakaan dan tabrakan di jalan raya, juga jadi salah satu pertimbangan. Berapa banyak kerugian finansial dan kerugian nyawa tersia-sia di jalanan Indonesia karena beraneka sebab.Â
Asuransi adalah salah satu cara meminimalisir kerugian-kerugian tersebut dari sejumlah pertimbangan di atas.Â