Mohon tunggu...
Brader Yefta
Brader Yefta Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis untuk berbagi

Just Sharing....Nomine Best in Specific Interest Kompasiana Award 2023

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Begal Payudara, Miris Perempuan Dilecehkan Tanpa Sepengetahuan Suami atau Orangtuanya

10 Juni 2021   13:21 Diperbarui: 16 Juni 2021   17:19 805
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber:borobudurnews.com

Just Sharing....

Kadang bingung sama perilaku tak terpuji laki-laki model begini. 

Seperti contoh peribahasa, hinggap bak langau titik bak hujan, yang bermakna suatu hal yang tiba -tiba terjadi. Realitanya memang korban tak menyangka tiba-tiba maaf, payudaranya diremas atau dipegang.

Sensasi dan kenikmatan apa yang didapatkan dengan meraba-raba sekian detik belahan dada wanita yang bukan istri juga bukan selingkuhannya, kala berpapasan dengan sepeda motor. 

Bila dianalogikan dengan alasan memacu adrenalin lalu nyawa taruhannya, itu bukan ngeri -ngeri sedap tapi ngeri ngeri betulan. 

Resiko ditangkap aparat, resiko dibogem massa, resiko dipukul suaminya atau dilaporkan oleh orang tuanya ke kepolisian, lalu dimana sedapnya. 

Jangan bilang kau tak punya uang sehingga tak bisa membayar pelacur yang bisa kau obrak abrik dadanya dan semua-semuanya karena sudah kau bayar. 

Dengan kau bisa punya kendaraan roda 2 sudah menunjukkan kau setidaknya punya cukup dana karena servis kendaraan,ganti oli dan bahan bakar itu tidak gratis. 

Bila kendaraan itu milik orang lain, jauh lebih biadab rasanya. Sudah pinjam punya orang lain ditambah melakukan lagi kejahatan di jalan raya. 

Bila motor itu dibakar massa, apa tidak jauh lebih ngeri kesulitan yang mendera jalan hidup mu hanya gara gara persoalan raba -meraba. 

Hei pembegal payudara, kalo ibumu diperlakukan begitu, apakah kamu rela? Bila anak gadismu diremas payudaranya di jalan raya, apakah kamu mau? Jangankan korban, yang berhubungan darah dan berhubungan status dengan korban pun bakalan marah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun