Mohon tunggu...
Brader Yefta
Brader Yefta Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis untuk berbagi

Just Sharing....Nomine Best in Specific Interest Kompasiana Award 2023

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Begal Payudara, Miris Perempuan Dilecehkan Tanpa Sepengetahuan Suami atau Orangtuanya

10 Juni 2021   13:21 Diperbarui: 16 Juni 2021   17:19 805
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber:borobudurnews.com

Ini  kadang jadi alasan ketika si  wanita tersebut mungkin menarik secara seksual, istilahnya tipe dia banget namun pelaku sadar tak bisa menggapainya karena keterbatasan tertentu. 

Dorongan melakukan itu semacam kepuasan bagi pelaku, meski tak mendapatkannya. 

3. Iseng-iseng beresiko gara -gara mata. 

Para pria yang jatuh dalam jeratan seksual, hampir sebagian besar dari apa yang dilihat. 

Pepatah bila matamu jahat, jahatlah seluruh tubuhmu kadang bikin banyak pria tumbang. Ngga nahan liat yang bening-bening apalagi mulus. 

Tubuh wanita dan lekak lekuknya bisa buat pikiran dan fantasi pria melambung jauh. Ketika melihat yang "menarik" pada bagian tubuh perempuan, pikiran akan merespon. 

Bila piktor alias pikiran kotor tak ditundukkan, akan merangsang tindakan untuk merespon sensasi tersebut. Bentuknya mulai dari memegang,meraba, menyentuh dan ajakan nakal, meski hanya sedetik dua detik hingga semenit dua menit. 

Ketika korban membiarkan karena takut bersuara atau merasa tak kuat secara fisik atau status, yang ada adalah kecenderungan berulang. Entah pada korban yang sama atau korban berikutnya. 

Bagaimana agar wanita menghindari potensi begai? 

1. Lapor dan bersuara, bisa di grup komunitas warga 

Jangan diam Kakak...Suarakan itu, lapor itu. Bila ikut WAG, facebook komunitas warga di kabupaten, di daerah, di kecamatan, di propinsi, tuangkan di sana. Ceritakan kronologisnya. Kapan kejadiannya. Seperti apa ciri ciri pelaku. Naik kendaraan apaa, plat motor nya apa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun