Mohon tunggu...
Brader Yefta
Brader Yefta Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis untuk berbagi

Just Sharing....Nomine Best in Specific Interest Kompasiana Award 2023

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Selalu Ada Risiko, Ini Pentingnya Analisis Kebutuhan Sebelum Melakukan Pinjaman Modal Usaha Kecil

9 Maret 2021   23:14 Diperbarui: 10 Maret 2021   18:56 1327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Deretan warung kopi di pinggir jalan lintas propinsi di Sumbawa NTB (Dokumentasi pribadi)

Saya menyarankan mereka duduk dan menghitung dari mana saja sumber penghasilan mereka dan berapa pemasukan dari warkop dan mungkin ada usaha lain yang perlu dicoba dan dikembangkan sebagai sumber tambahan baru, bila ingin punya tambahan aset kendaraan. 

Bandingkan kerugian (risiko) yang bisa berdampak versus bertahan dengan kondisi yang sama. Lebih untung mana dan lebih nyaman mana.  

"Bisanya 3 tahun om, kelamaan sih ..,tapi angsurannya ringan", ujarnya

"Kalau gitu nabung aja Bu, gak usah kredit, kalau sudah cukup uangnya, nanti beli tunai aja", saran saya.

"Nah itu yang berat, kalau nabung dikit-dikit, takut terpakai uangnya karena untuk ini dan untuk itu, takut gak kesampaian", suaminya menimpali.

Haha...kami bertiga tertawa. Bukankah itu yang menimpa juga banyak orang di luar sana? Mau nabung buat beli rumah, eh setelah sekian tahun, harga rumah sudah naik bahkan mengalahkan bunga tabungan atau deposito. 

Mau simpan buat beli kendaraan, eh pas ada keluarga meninggal atau hajatan, eh malah terpakai juga hingga tak kesampaian. Mimpi tinggal mimpi, padahal realita inflasi dan harga di pasaran terus merangkak dari tahun ke  tahun. 


Belum lagi kalau malapetaka menimpa pemiliknya, seperti sakit berat dan sebagainya. Padahal nilai waktu dan kegunaannya itu kadang tak bisa diulang.

Kalau tidak sekarang kapan lagi, mumpung masih muda dan anak-anak masih kecil, biaya pendidikan tidak terlalu mahal. 

Realitanya, ketika tahun bertambah dan anak-anak makin besar, fisik bapak dan ibu tak lagi sekuat dulu, padahal kebutuhan tetap sama bahkan meningkat. 

"Produktivitas itu ada rentang usianya karena manusia dibatasi fisik. Apa bapak mau ojek terus sampai usia 50 tahun atau bersama Ibu mengembangkan warung ini jadi lebih besar dan lebih ramai", kata saya. 

Mereka pun terdiam, akhirnya ketemu cara-cara sederhana buat mencukupi cicilan. Cukup sisihkan seribu dua ribu selama 30 hari dari setiap gelas kopi yang dijual 3000 per gelas padahal modalnya cuma 1000 per gelas.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun