Mohon tunggu...
Daniel Mashudi
Daniel Mashudi Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer

https://samleinad.com E-mail: daniel.mashudi@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Serunya Ketemu Sahabat Bareng Adira Finance, Ngobrolin Finansial dari Frugal Living sampai Pinjaman Dana Tunai untuk Modal Usaha

25 Mei 2024   19:59 Diperbarui: 26 Mei 2024   17:01 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ngobrolin Finansial di Ketemu Sahabat Bareng Adira Finance (dokumen pribadi)

Ngobrol soal finansial memang seru, apalagi bagi Gen Z. Generasi ini sebagian telah masuk usia kerja dan dihadapkan kepada beragam tantangan finansial. Karenanya, diperlukan literasi keuangan yang baik untuk menghadapi tantangan tersebut.

Nah, pada tanggal 24 Mei 2024 lalu saya dan beberapa kompasianer menghadiri Blogger Gathering 2024 bareng Adira Finance x Kompasiana. Acara berlangsung di Terasa Resto, Cempaka Putih, Jakarta Pusat.

Acara ini mengambil tema "Ngobrolin Finansial di Ketemu Sahabat Bareng Adira Finance". Tiga narasumber hadir pada acara ini, yaitu, Ayu Sara Herlia (Financial Literacy Specialist, Founder @mamaber.UANG), Indra Meyman Harefa (Head of Regional Non Auto Business Adira Finance), dan Dwi Nopianto (AXI Adira Finance).

Frugal Living

Akhir-akhir ini tren frugal living tengah populer, yaitu gaya hidup hemat yang berfokus pada prioritas kebutuhan. Menurut Sara, frugal living ini perlu dilakukan agar kita bisa memprioritaskan pengeluaran pada hal-hal yang penting.


Indra memiliki pandangan berbeda, yang tidak sepenuhnya setuju dengan frugal living. Menurutnya, hidup seharusnya dinikmati, jadi jangan batasi pengeluaran tetapi sebaiknya tingkatkan penghasilan.

Sementara Dwi setuju dengan frugal living. Perlu menghemat pengeluaran untuk mencapai cita-cita. Namun, tetap harus memperbesar income.

Tabungan dan Dana Darurat

Sara berpendapat setiap orang punya kondisi keuangan yang berbeda. Tidak bisa ditentukan berapa persen dari penghasilan yang akan ditabung. Namun, tetap harus punya komitmen untuk menabung. Selain itu, dana darurat juga perlu dipersiapkan yang besarnya minimal 3 kali dari pengeluaran per bulan.

Indra memiliki perspektif berbeda. Tabungan di bank nilainya akan turun. Karenanya, ia memilih untuk menaruh uangnya dalam bentuk aset. Namun, tetap harus ada tabungan di bank untuk keperluan dana darurat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun