Mohon tunggu...
Brader Yefta
Brader Yefta Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis untuk berbagi

Just Sharing....Nomine Best in Specific Interest Kompasiana Award 2023

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Ketika Jembatan Penyeberangan Orang Tak Lagi Jadi "Jembatan Cinta" dan Analisa Teknis Mengapa Dibangun

16 Juni 2021   14:46 Diperbarui: 17 Juni 2021   12:37 628
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri_buangan urin dalam botol

Selain itu, secara teknis juga sudah dianalisa, pada masa sekarang atau bisa juga prediksi kebutuhannya di masa mendatang seiring perkembangan kota dan pertumbuhan jumlah penduduknya. Termasuk pendiriannya dan anggaran yang sudah dianggarkan pada saat membangun nya dulu. 

Dokpri
Dokpri
Padahal betapa indahnya pemandangan sudut -sudut kota ini bila diabadikan dengan kamera. Dengan tren foto ala -ala selfi dan instagramable saat ini, potensi JPO ini bisa diberdayakan sebagai ikon kota sekaligus obyek wisata city tour. 

Lokasinya yang berdekatan dengan taman kota, bandar udara, dan kantor kabupaten,wah...itu potensial bangett. Apalagi bila ruang dan lahan di sisi -sisi jembatan ada lapak kuliner, dimana warga bisa mengambil spot foto sambil menikmati hidangan lokal dikemas nusantara. 

Dokpri-dari atas JPO ke arah timur
Dokpri-dari atas JPO ke arah timur
Dokpri_atas JPO ke arah barat
Dokpri_atas JPO ke arah barat
Alasan teknis dan analisa perencanaan mengapa dibangun JPO

Sekadar mengingat ilmu Perencanaan Fasilitas Transportasi Kota saat kuliah dulu, pembangunan JPO dibangun dengan sejumlah pertimbangan. Salah satunya menghindari tabrakan, atau istilah teknisnya disebut konflik, antara pejalan kaki dengan kendaraan. 

Pada JPO ini, terdapat RSU (Rumah Sakit Umum) di sisi kanan dan sebuah SMA Negeri. Di sisi kirinya ada swalayan, sejumlah hotel dan kantor kabupaten. 

Di tengah jalan ada median (pemisah) jalan utama. Memang agak sulit untuk pejalan kaki melintas karena dulunya jalan ini berdasarkan info warga, adalah satu-satunya jalur lintas kabupaten lintas propinsi. Kini sudah dibangun jalan alternatif lain di sisi selatan sehingga mengurangi arus lalu lintas. 


Dokpri_tampilan JPO dari jauh
Dokpri_tampilan JPO dari jauh
Umumnya fasilitas penyeberangan bagi pejalan kaki itu ada dua jenis, yakni penyeberangan tak sebidang seperti JPO ini, dan penyeberangan sebidang seperti zebra cross atau pelikan lampu. Dibilang tak sebidang karena dibangun tak satu bidang dengan jalan alias beda ketinggian. 

Menganalisa apakah perlu dibangun JPO atau tidak, dibutuhkan sejumlah data hasil penelitian atau survei langsung ke lokasi. 

Dari data -data yang diperoleh, akan disandingkan dengan ketentuan soal persyaratan JPO sendiri yang dikeluarkan oleh lembaga berwenang. Dalam hal ini kementerian perhubungan atau dirjen transportasi. 

Dari pengalaman semasa kuliah dulu, ada buku dan referensi WAJIB, seperti MKJI 1997, tata cara perencanaan struktur jembatan khusus pejalan kaki, dan lain-lainnya. Menariknya, hampir semua universitas menggunakan yang sama sebagai standar referensi. 

Baik dalam tugas perencanaan Jalan Raya, menentukan tebal lapisan permukaan aspal, hingga perencanaan fasilitas transportasi, semacam JPO misalnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun