Mohon tunggu...
Brader Yefta
Brader Yefta Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis untuk berbagi

Just Sharing....Nomine Best in Specific Interest Kompasiana Award 2023

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Godaan Iklan Awet Muda Menyasar Konsumen, Antara Realita dan Logika

21 Januari 2021   14:42 Diperbarui: 22 Januari 2021   10:59 730
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Logikanya ketika wanita tak lagi mendapatkan penghasilan secara rutin, akan berimbas pada pengeluaran tuk biaya perawatan dan kecantikan. Sebelumnya biasa ke salon, beli ini itu supaya tetap cuantik di kantor maupun di aktfitas sosial.  

Ketika umur beranjak lansia, mengapa tak merawat dari awal dalam bentuk investasi produk. Tujuan ini lah mungkin yang dibidik oleh pengelola produk. 

2. Model perempuan yang dipakai wajahnya Asia bangett, ada tujuannya juga. 

Drama Korea melanda wanita muda Indonesia, sekalian aja dah model perempuan muda segar-segar dan bening ala Korea. Tanpa kita sadari, sebenarnya pembuat konten mempersuasi secara langsung kalo ikon cantik Asia itu adalah wanita dari negeri ginseng. 

Tujuannya jelas. Pertama, bila iklan ini dilihat oleh sang anak perempuan, akan lebih mudah menyarankan Mama nya agar menggunakan. Apalagi bila Bundanya juga penggemar drakor. Dengan demikian, tanpa disadari, pemilik produk menjadikan anggota keluarga sebagai perpanjangan tangan merangkap marketing. 

Kedua, karena niatnya tuk investasi kecantikan agar tetap menarik bila umur terus merambat, terget yang dibidik adalah wanita sebelum usia 60 tahun. Pasar potensialnya adalah para perempuan dalam rentang usia produktif, seperti prosentase terbesar di atas itu. 

Mereka mapan,punya pekerjaan dan penghasilan sendiri. Jadi wajar saja bila nasabah saya yang  usia 30 an itu mengupdate statusnya di WA. Dia pengguna merangkap agen. 

3. Kalung emas melingkar lebih dari satu di leher, itu bukan lebay Kakak, tapi bisa jadi realita. 

Alasan nomor 3 ini sering saya amati pada nasabah wanita, meski tak semuanya. Di cincin sudah ada, tambah kalung di leher, gelang di tangan, anting di telinga. Coba kalo ada giginya juga bersalut emas, lengkap sudah. Penampilannya ibarat 4 sehat 5 sempurna..hehe. 

Tapi eitss...sabar dulu. Itu hak asasi para perempuan. Kita tak boleh menjudge bahwa itu sok-sokan pamer atau berpikir negatif. Pertama, perhiasan juga investasi harta dan  milik sendiri. Kedua, pemakaian sebagai aksesori dipercaya juga bisa  meningkatkan rasa PD (percaya diri) pemakainya dalam kaitan dengan status dan aktfitas sosialnya. 

Sebenarnya bila diamati, tak hanya kaum perempuan. Barisan para Bapak alias kaum laki, juga sama, cuma  beda bentuk. Para pria jarang mengenakan emas, tapi sebagai ganti aksesori demi dua tujuan di atas, beralih ke  mobil , jam tangan mahal, sepatu hingga gawai.Coba deh perhatikan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun