Empat faktor utama penyebab fraud
Selama sekian tahun bekerja di industri pembiayaan, dari pengamatan terhadap kasus yang telah terjadi dan godaan yang menghampiri, ada banyak modus dan pola. Muara dari apapun cara yang dilakukan, baik oleh pelaku sendiri maupun secara tim (sindikat), selalu berkaitan dengan uang.Â
Sebenarnya rata -rata gaji atau THP (Take Home Payment) yang diterima, sudah lebih dari cukup atau minimal setara UMK. Menyesuaikan juga dengan wilayah kerja. Hal ini dikarenakan, hampir sebagian besar perusahaan jasa keuangan itu merupakan lembaga formal. Rata-rata level pendidikan para pekerjanya juga minimal D3, meski mayoritas sarjana.
Yang kadang menjadi pertanyaan adalah, mengapa dengan benefit yang sudah ditetapkan,masih saja ada karyawan yang nekad melakukan penyalahgunaan keuangan.Berdasarkan pengalaman sekian tahun bekerja, dan pengamatan terhadap kasus yang terjadi di banyak industri jasa pembiayaan, ada 4 faktor penyebab.Â
1. Tekanan dan kebutuhan
Tekanan bisa saja karena kebutuhan hidup, tapi bisa juga karena kebutuhan lain dalam tanda kutip. Untuk makan sehari -hari selama sebulan rasanya cukup, namun kebutuhan lain di luar itu, yang sifatnya personal pada masing-masing orang, itu yang kadang menjadi pemicu.Â
Jadi alasan bahwa gaji tak cukup untuk makan, sebenarnya jarang terungkap pada saat penyidikan.Biasanya analisa akan melebar pada pergaulan si pelaku, tekanan mendesak dari pasangan dan keluarga, hingga gaya hidup yang bersangkutan.Â
Bila alasan karena anak dan pasangan yang sakit sehingga mendorong pelaku melakukan, itu juga jarang karena umumnya perusahaan sudah menyediakan asuransi kesehatan untuk mencover. Menyesuaikan besaran klaim, bagi karyawan status bujang (lajang) hingga maksimal memiliki 3 anak beserta pasangan sah.Â
2. Kesempatan
Kadang fraud itu tercipta karena ada peluang. Mengapa bisa ada, karena ada celah yang diamati pelaku yang dirasakan fungsi kontrol, baik ke level atas maupun ke level bawah, tidak berjalan dengan maksimal.Â
Sebagian mereka yang terciduk dari hasil temuan audit, baik oleh audit internal atau audit independen yang bekerja sama dengan perusahaaan, mengungkapkan bahwa alasan lain ketika ditelusuri, adalah lantaran sanksi dan punishment nya juga ngga berat-berat amat. Tentu para pelaku ini sudah berhitung harganya juga bila ketahuan.Â