Mohon tunggu...
Adnan Fauzan
Adnan Fauzan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Merupakan seorang mahasiswa yang sedang menempuh S-1 dari Program Studi Pendidikan Sejarah Universitas Pendidikan Indonesia, menjadi seorang Ketua Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah dan mendapatkan International Award for Young People Silver Medal

Selanjutnya

Tutup

Politik

Bandung: Calon Ibu Kota yang Gagal!

6 Juni 2023   14:30 Diperbarui: 6 Juni 2023   14:37 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengingat bahwa rancangan yang dipakai itu untuk 20 tahun kedepan, sehingga walaupun sudah berkembang secara pesat, masih ada beberapa projek pengembangan Bandung ini berjangka panjang. Naasnya realisasi pemindahan Ibu Kota ini yang ditandai awal dengan pembangunan  Gouvernement Bedrijven harus menjadi angan belaka, sehingga projek jangka pajang ini tidak sepenuhnya dirampungkan. Faktor utama dari gagalnya Bandung menjadi ibukota ini akibat adanya resesi ekonomi dunia yang dikenal dengan krisis malaise. Krisis itu terjadi pada tahun 1929 dan mencuak di tahun yang sama. Hal ini deperparah dengan anjloknya nilai saham di Wall Street. 

Krisis ekonomi global ini tentu berdampak besar kepada pemerintahan Hindia Belada. Penurunan upah pun terjadi sehingga turunnya juga nilai jual barang dan pabrik-pabrik harus memproduksi barang secara lebih lambat, sehingga itu juga menjadi permasalahan dalam pendapatan negara. Tentu saja krisi ini pula menjadi salah satu faktor utama batalnya pemindahakan ibukota kala itu, pemindahan yang memerlukan banyak sekali uang untuk pembangunan agar Bandung dapat menunjang aktifitas-aktifitas sebagai ibukota negara tentu memerlukan dana yang besar. Dengan adanya krisis maka dana yang seharunya di pakai untuk pemindahan ibukota ini di fokuskan kepada pemulihan bidang ekonomi terlebih dahulu agar ekonomi Hindia Belanda pada masa itu bisa lebih stabil.

Walaupun Bandung gagal mendapatkan title Ibu Kota Hindai Belanda menggantikan Batavia kala itu, namun perkembangan dan pembangunan Bandung yang dimulai sedari 1918 hingga 1929 dapat dibilang cukup masif dan kita juga masi bisa merasakan efek dari pembangunannnya hingga saat ini. Kesten Plan yang dirancang guna menjadikan Bandung layak huni dan layak menyandang gelar Ibu Kota negara juga tetap dijadikan landasan pembangunan Bandung. Wacana pemindahan itu walaupun sempat terkubur akibat adanya resesi ekonomi pada tahun 1929 nyatanya beberapa kali kembali muncul agar tetap dilaksanakan, namun wacana itu tinggalah wacana hingga pada akhirnya 1942 Jepang mengambil alih Indonesia dan pada tahun 1945 Indonesia merdeka dari kolonialisme dan menetapkan Jakarta sebagai Ibukota Negara. (Adnan)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun