Mohon tunggu...
Adlan Daie
Adlan Daie Mohon Tunggu... Analis Politik Sosial Keagamaan

Analis Politik Sosial Keagamaan

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ketika Pesona Lucky Hakim Mulai Meredup dalam 100 Hari Kerja

1 Juli 2025   17:57 Diperbarui: 1 Juli 2025   17:57 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam konteks relasi dengan "supra struktur" kekuatan politik formal tak dapat diabaikan pula aksi "walk out", fraksi PDI-P DPRD Indramayu dari rapat paripurna DPRD (30/6/2025) terkait pembahasan dan pengesahan Raperda RPJMD makin memberi tekanan politik beratnya Lucky Hakim tunaikan janji janji.

Dalam komunikasi politik, citra dan pesona personal kerap menjadi benteng kokoh untuk menjaga dan merawat seorang pemimpin dari kritik publik di awal masa pemerintahannya (100 hari), tak terkecuali Lucky Hakim 

Sayangnya, citra Lucky Hakim mulai meredup, tidak ada gebrakan kebijakan yang "stricking force", yang memiliki daya hentak maslahat publik dan suka tidak suka mulai tertindih pesona Dedi Mulyadi Gubernur Jawa Barat saat ini nyaris menguasai penuh algoritma digital.

Meskipun begitu Lucky Hakim masih dilindungi "keramahan" rakyat Indramayu. Kepergiannya ke Jepang di awal memimpin bukan soal teknis "ijin" atau tidak ijin secara prosedural tapi dalam konteks kepemimpinan politik adalah "aib" keteladanan dan defisit tanggung jawab seorang pemimpin, masih termaafkan oleh rakyat Indramayu.

Waktu 100 hari sudah dilewati oleh Lucky Hakim. Dalam demokrasi100 hari adalah pengantar dalam teori sosiologi Jorge Habermas, seorang sosiolog politik Jerman, memiliki dua pilihan bagi seorang pemimpin politik.

Yakni membangun kokoh Pondasi kepercayaan untuk mengokohkan legitimasi politik atau awal mulai meredupnya legitimasi yang dibungkus legalitas semu. Bukti dan keteladanan akan memberi arti. Adapun Janji janji palsu mempercepat tergerusnya legitimasi. 

Dalam dua pilihan inilah , kata Jorge Habermas, seorang pemimpin tak terkecuali Lucky Hakim berdayung di antara dinamika gelombang ombak ombak politik, kadang selalu datang tak terduga, bisa sampai tujuan atau menimbulkan "turbulensi" di tengah gelombang ombak. 

Pada titik inilah beratnya menjadi Bupati tapi disitu pula nilai kemuliaan Bupati jika ia sepenuhnya meletakkan spirit keteladanan sebagai "inner power" dalam kepemimpinan politiknya. 

Wassalam.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun