Mohon tunggu...
Aditya N. Perdana
Aditya N. Perdana Mohon Tunggu... Genre Analyst-Story Crafter

Menulis seputar film dan serial dari sudut pandang genre, narasi, dan pengembangan cerita. Termasuk eksplorasi ide-ide orisinal. Untuk bisnis dan kolaborasi: https://linktr.ee/adityanperdana

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Memahami Rencana Akuisisi Warner Bros. Discovery oleh Paramount (atau Netflix?)

23 September 2025   20:40 Diperbarui: 23 September 2025   20:40 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pangsa pasar streaming service di AS (evoca.tv, 2025)

Dalam kasus akuisisi WBD, ada kenaikan HHI sekitar 459 (jika dibeli Netflix) dan 319 (jika dibeli Paramount). Lalu, secara pangsa pasar gabungan, Netflix ±30% versus Paramount ±20%. Jadi, Netflix lebih besar kemungkinannya untuk masuk radar DOJ dan FTC untuk pasar ini.  

Akusisi ini ga berarti secara otomatis berdampak pada persaingan ga sehat atau monopoli sih. Musti dibuktikan dulu apakah Netflix berpotensi melakukan perilaku anti kompetitif, misal membatasi akses saingan di platform atau menaikkan harga. Jika dicurigai, akuisisi masih mungkin disetujui, tapi Netflix harus jual aset.

Contoh kasus, akuisisi Fox oleh Disney pada tahun 2019 tetap disetujui setelah Disney divestasi Fox Sports, meski gabungan share mereka di box office naik ke 40%. Akuisisi ini dinilai ga berdampak negatif terhadap persaingan usaha.  

Box Office
Soal box office, pendapatan bersih (earnings) tahun 2024 tercatat sebesar US$ 8.56 miliar di pasar AS dan Kanada, turun dari pendapatan bersih tahun 2023 yang sebesar US$ 8.91 miliar. Angka ini pun masih belum balik lagi ke prestasi pra-COVID-19 yang nyentuh US$ 11.32 miliar pada tahun 2019 (statista.com, 2025).

Data pendapatan bersih box office 1980-2024 (statista.com, 2025)
Data pendapatan bersih box office 1980-2024 (statista.com, 2025)
Dari sejumlah itu, klasemen tahun 2024 berakhir dengan Disney nangkring di posisi nomor 1 dengan share sebesar 21.4%. Universal nyusul di nomor 2 (20.2%), diikuti oleh Warner Bros., Sony/Columbia, dan Paramount (statista.com, 2025).  

Data pangsa pasar studio film di box office 2010-2024 (statista.com, 2025)
Data pangsa pasar studio film di box office 2010-2024 (statista.com, 2025)
Kalau Paramount jadi beli WBD, maka share mereka naik ±20%. Berdasarkan HHI, angka tersebut udah kena sinyal penyelidikan dari DOJ/FTC sih, karena HHI naik lebih dari 100. Tapi, rasanya masih belum berpotensi bikin kompetisi ga sehat. Yang ada justru Disney akan punya pesaing berat.

Lalu, Netflix ke mana? Karena model utama mereka adalah direct-to-streaming, maka share Netflix di box office ya minimal banget. Film-film Netflix ada yang rilis juga di bioskop, setelah rilis duluan di platform, antara lain KPop Demon Hunters (2025) dan Glass Onion: A Knives Out Mystery (2022).

Biasanya, DOJ/FTC juga akan melihat dari aset-aset lain yang berpengaruh. Di segmen news, WBD punya CNN dengan rata-rata 538.000 pemirsa primetime di Q2 tahun 2025 (adweek.com, 2025). Untuk Paramount, akuisisi ini bisa bikin mereka dominan di media berita, terutama di momen-momen khusus, kayak tahun pemilu. Akuisisi ini juga bisa tekan indie studio dan naikkin harga langganan. Sedangkan, Netflix kurang relevan dengan aset ini.

Kalau Netflix yang beli WBD, mereka bisa dorong hybrid release, dimana film tayang di bioskop dan streaming bersamaan, atau kurang dari 90 hari sejak rilis di bioskop langsung on-demand. Model ini bikin pendapatan jaringan bioskop, yang udah turun 20% sejak pandemi, bakal makin anjlok (boxofficemojo.com, 2025).

Selain itu, Netflix udah jadi licensee utama untuk beberapa IP WBD (misal, film-film DC di platform mereka). Dengan akuisisi, mereka bisa kuasai distribusi eksklusif dengan memotong biaya. Tapi berpotensi batasin akses platform lain. Ini balik lagi ke pasar SVoD tadi.

Regulasi antitrust di AS memang cukup ketat di bawah DOJ dan FTC, apalagi kalau udah soal monopoli konten. Tapi, di era Presiden Trump, penolakan regulasi (pushback) diprediksi minim. Pemerintah lebih dukung deal yang nyiptain pekerjaan, investasi di studio, atau infrastruktur streaming ketimbang blokir untuk jaga kompetisi ketat (axios.com, 2025).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun