Mohon tunggu...
Aditya N. Perdana
Aditya N. Perdana Mohon Tunggu... Genre Analyst-Story Crafter

Menulis seputar film dan serial dari sudut pandang genre, narasi, dan pengembangan cerita. Termasuk eksplorasi ide-ide orisinal. Untuk bisnis dan kolaborasi: https://linktr.ee/adityanperdana

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

She-Hulk: Defending Wanda, Chapter 4: Wanda-838 Not Guilty...Or Is She?

22 Juli 2025   13:56 Diperbarui: 22 Juli 2025   13:56 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi cover untuk Chapter 4 yang dibuat dengan bantuan AI

Versi Bahasa Indonesia

Disclaimer:

Cerita ini adalah karya fiksi penggemar (fanfiction) yang terinspirasi dari karakter dan konsep dalam Marvel Cinematic Universe (MCU), milik Marvel Studios dan Disney. Kisah ini berlatar waktu setelah peristiwa di film Doctor Strange: Multiverse of Madness, Deadpool & Wolverine, serta serial TV WandaVision dan She-Hulk: Attorney At Law.

Saya tidak memiliki hak atas karakter seperti Wanda Maximoff, Jennifer Walters (She-Hulk), Wong, Billy Maximoff, Tommy Maximoff, Deadpool maupun elemen TVA dan multijagat. Karya ini dibuat murni untuk hiburan pribadi dan komunitas, tanpa tujuan komersial. Semua karakter orisinal (seperti Agent Praxis dan Judge Vignya) merupakan ciptaan saya sendiri. Untuk kolaborasi, silakan hubungi: [adityanperdana@gmail.com]
---
Ruang sidang Time Variance Authority (TVA) dipenuhi ketegangan. Dinding-dinding logamnya memantulkan cahaya neon hijau dan oranye yang menyilaukan. Sidang Wanda Maximoff dari Earth-838 resmi dimulai.

Judge Vignya, hakim wanita TVA dari Asia Tenggara yang bijak, tegas, dan berpengalaman, memimpin sidang dari bangku holografik setinggi menara. Ekspresinya tenang, namun sulit ditebak.

Jennifer Walters, berdiri sebagai She-Hulk, merapihkan jubah pengacara yang disediakan TVA. Dia melangkah maju sebagai pengacara Wanda yang duduk di kursi terdakwa. Time collar masih menjadi aksesoris yang melekat di lehernya. Wajahnya terlihat gugup. Matanya penuh harap.

Sidang dibuka dengan suara tegas Judge Vignya, “Sidang dimulai. Hadirin harap tenang. Jaksa akan menyampaikan kasusnya, diikuti oleh saksi-saksi pembela. Agent Praxis, silahkan lanjutkan”.

Agent Praxis bangkit dan mengaktifkan layar holografik yang menampilkan rekaman buram Wanda membantai Illuminati di Earth-838. “Buktinya sudah jelas”, katanya tanpa ragu. “Wanda Maximoff dari Earth-838 bersalah atas pembunuhan dan gangguan multijagat. Kami selesai, Yang Mulia”. Ruangan terdiam, beban rekaman itu terasa berat.

Jen maju ke depan, menggerakkan jari-jarinya dengan senyum, “Oke, giliran saya sekarang ya. Saya akan panggil para saksi kunci”. Saksi pertama adalah Sang Sorcerer Supreme Wong. Wong naik ke kursi saksi dengan sikap tenang.

“Saya ada di sana dan melihat perbuatannya”, dia memulai. “Wanda yang membunuh Illuminati dan menyebabkan kekacauan multijagat adalah dari Earth-616, bukan Earth-838”. Gumaman kecil terdengar di ruang sidang. Jen mengangguk, “Makasi, Wong. Awal yang solid!”

Selanjutnya, Billy dan Tommy hadir melalui hologram TVA. Wajah polos mereka memenuhi layar. Billy berbicara lebih dulu, “Ibu kami ga kayak biasanya hari itu. Dia kelihatan… beda”. Tommy mengangguk, “Iya, dia ga peluk kami kayak biasa!”. Kata-kata sederhana mereka menghangatkan ruangan, dan Jen tersenyum, “Aww, kalian berdua hebat. Catet!”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun