A. Konsep Dasar Teori Perubahan Organisasi Menurut Kurt Lewin dan Penerapan dalam Proses Perubahan di Suatu Organisasi
Teori perubahan organisasi yang dikembangkan oleh Kurt Lewin merupakan salah satu model klasik dalam memahami dinamika perubahan dalam organisasi. Model ini terdiri atas tiga tahapan utama yaitu:
1. unfreezing
Pada tahap pertama, unfreezing, organisasi diarahkan untuk melepaskan kebiasaan lama yang tidak lagi relevan. Proses ini penting karena sering kali resistensi terhadap perubahan muncul dari keterikatan pada pola-pola lama. Maka dari itu, organisasi perlu menciptakan kesadaran kolektif bahwa perubahan adalah suatu keharusan.
2. changing,
Tahap kedua, changing, merupakan fase di mana perubahan mulai dilakukan. Pada fase ini, organisasi menerapkan ide-ide baru, proses kerja yang lebih efektif, atau sistem yang lebih efisien. Partisipasi aktif dari semua elemen organisasi sangat dibutuhkan agar perubahan tidak hanya terjadi di permukaan, tetapi benar-benar membentuk perilaku dan pola kerja baru.
3. refreezing.Â
refreezing menjadi tahap terakhir dalam model ini. Refreezing adalah proses penguatan terhadap perubahan yang telah dilakukan, sehingga menjadi bagian dari budaya organisasi. Tanpa tahap ini, perubahan yang telah dicapai bisa kembali ke keadaan semula.
Model Lewin ini cukup sederhana dan mudah diterapkan, terutama untuk perubahan yang bersifat planned change seperti di lembaga pendidikan atau sektor publik. Namun demikian, kritik terhadap model ini muncul karena dianggap terlalu linear dan kurang responsif terhadap perubahan yang cepat dan kompleks, sebagaimana dikemukakan oleh Burnes (2004) dan Hussain (2019). Burnes lebih menekankan pada warisan intelektual Lewin dan kontribusinya terhadap perubahan sosial, sedangkan Hussain menyoroti pentingnya keterlibatan pemimpin dan partisipasi karyawan dalam proses perubahan, khususnya dalam konteks sumber daya manusia. Model ini tetap relevan, namun dalam praktiknya perlu disesuaikan dengan konteks dan dinamika organisasi saat ini.
B. Peran dan Tahapan dalam System Model Memengaruhi Keberhasilan Perubahan dalam Organisasi
System Model merupakan pendekatan yang memandang organisasi sebagai sistem terbuka, yang berarti bahwa organisasi selalu berinteraksi dengan lingkungan luar dan harus menyesuaikan diri terhadap dinamika eksternal maupun internal. Pendekatan ini membantu organisasi untuk melihat perubahan tidak hanya sebagai perubahan satu bagian, tetapi sebagai transformasi menyeluruh yang mempengaruhi semua elemen organisasi.