Mohon tunggu...
Aditya Badrun Hehanussa
Aditya Badrun Hehanussa Mohon Tunggu... Jurnalis - Aditya. WA 081248908542

Aditya Badrun Hehanussa, dari tanah Raja-raja timur Indonesia. Anak ketiga dari lima bersaudara. Termotivasi dari keringat orang tua.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Wujud Nafsu pada Rindu

20 Mei 2020   20:39 Diperbarui: 20 Mei 2020   20:30 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sayang, kita di rumah dulu ya...
Sampai semua ini selesai.
Aku tahu sekarang kamu sedang rindu,  simpan saja dulu rindumu itu.
Kita pasti bertemu kok. Tapi sekarang Kita bertemunya melalui WhatsApp aja, kalau nggak telponan aja

Jangan biarkan rindu menjadi dirimu, kamu pasti bisa menunggu sampai waktu mempertemukan kita. Tinta yang wangi selalu membekas pada aksara mimpi indahmu

Aku juga sedang rindu sama kamu. Dan, malah rinduku sekarang makin bertambah hampir tak ada ruang kosong sedikit pun untuk menampung rindu yang lain. Panas rindu semakin membuat malamku terasa dingin dan membabat habis tebalnya lapisan hati.

Manja senyum yang pernah kau berikan, kini menjadi obat pada batin rindu. Sayup kudengar jeritan hati dan perasaan. Pantaska kita saling merindukan satu sama lain dan menjadi napsu pada pertemuan nanti?
Rindu yang akan menjelma menjadi napsu pada misteri pertemuan kita.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun