Mohon tunggu...
Adi Supriadi
Adi Supriadi Mohon Tunggu... Lainnya - Berarti Dengan Berbagi, Sekali Berarti Sesudah Itu Mati. Success by helping other people

Activist, Journalist, Professional Life Coach, Personal and Business Coach, Author, Counselor, Dai Motivator, Hypnotherapist, Neo NLP Trainer, Human Capital Consultant & Practitioner, Lecturer and Researcher of Islamic Economics

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Merah Putih III, Film Perang Bercita Rasa

11 Juli 2011   23:10 Diperbarui: 4 April 2017   18:31 1557
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13104256931908521338

[caption id="attachment_119254" align="aligncenter" width="425" caption="Merah Putih III, Film Perang Bercita Rasa"][/caption]

Hati Merdeka sebenarnya film kedua dalam trilogi Merah Putih setelah sebelumnya ada Film Merah Putih dan Darah Garuda , serangkaian Film perang Indonesia yang berfokus pada konflik merebut kemerdekaan Indonesia tahun 1947. Anda hampir bisa melihat hal itu sebagai pelajaran sejarah, jika Anda mengambil pelajaran sejarah dari Lee Marvin dalam The Dirty Dozen. Sutradara dengan cita rasa cukup besar yang dikomandoi oleh Conor Allyn dan Yadi Sugandi itu menjadikan film ini cukup menghibur. Darah Garuda berisikan empat gerilyawan yang harus menyerang Penahanan Belanda dengan membuat scene ledakan yang luar biasa menegangkan.

Secara teknis film ini fantastis, membuat efek khusus bekerja dengan luar biasa disertai Aksi koreografi Tim , membuat film ini layaknya sebuah film hebat seperti Saving Private Ryan dan Black Hawk Down. Dahsyatnya, Film ini sangat dipoles sinematik , kelebihan lainnya lokasi pembuatan film sangat mendukung, dan tiak bergantung pada kembang api, melainkan seolah-olah peluru dan bom aslinya dalam adegan perang. Di era 80-an film-film perang Indonesia kebanyakan menggunakan senjata alam, batu, , panah, pisaudan clurit, tetapi di Film Hati Merdeka dari seri Merah Putih III ini fokus pada sentuhan peluru dan bom sangat menyegarkan, menegangkan dan sejatinya film Aksi.

Sayangnya, film ini tidak menunjukan actor yang banyak, penjahat (Belanda) yang terlalu sedikit atau dapat disebut itu-itu saja aktornya, sedikit membosankan, yang menarik hanya action tembak menembak dan ngebomnya saja. Belanda yang menjajah Indonesia tidak tergambarkan detail dalam film ini, Jadi , Untuk sebuah film yang benar-benar tampaknya ingin menjadi lebih dari actioner perang sederhana ini sangat mengeceawakan.Ini juga yang terjadi pada Darah Garuda yang lalu, musuh pejuang hanya segelintir Belanda saja.

Film Hati Merdeka ini dibuat sepenuh hati, memberikan pesan yang mendalam, film pertama dan kedua dari seri ini mendapatkan sambutan yang luar biasa dari penonton Indonesia dan Manca Negara, Banyaknya jumlah peluru, Ledakan besar membuat film ini dapat disebut “Seru”. Film ini menggunakan standar efek yang tinggi,berkelas dan bercitarasa Action yang fantastik, walau anehnya adalahdari jalan cerita dan actor tidak ada yang menonjol.

Jika Anda penggemar aksi dan melodrama, seperti film perang John Woo, seperti Heroes Shed No Tears atau Bullet In The Head maka Darah Garudasangat layak di tonton. Mengagumkan untuk reformasi film action di Indonesia, semoga lahir film-film sejenis dan atau film-film lama di perbaharui sehingga memiliki cita rasa tinggi untuk dinikmati. Selamat Menonton

Bandung, 12 Juli 2011

Ahmad Muhammad Haddad Assyarkhan (Adi Supriadi)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun