Mohon tunggu...
Adi Supriadi
Adi Supriadi Mohon Tunggu... Lainnya - Berarti Dengan Berbagi, Sekali Berarti Sesudah Itu Mati. Success by helping other people

Activist, Journalist, Professional Life Coach, Personal and Business Coach, Author, Counselor, Dai Motivator, Hypnotherapist, Neo NLP Trainer, Human Capital Consultant & Practitioner, Lecturer and Researcher of Islamic Economics

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dan Kau Terlalu...

28 Maret 2011   18:42 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:21 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13013377112054441994

Jika kau kudiamkan kau ikut diam Dan diammu terlalu diam… Sekejap saja ku bersuara Kau terlalu takut aku banyak bicara Tak inginkah kau suarakan diamku Dan tak inginkah kau diamkan suaraku Jika jenuh di relung hati Kau bisa pergi, kau bisa lari , kau bisa…. Dan tak perlu meminta maaf, dan tak perlu datang lagi… Hidup ini hanya penggalan kisah Tentang siapa saja Bisa tentang aku, kau atau siapa saja yang punya sepenggal lagi Dan Kau terlalu….sungguh. Jakarta , 29 Maret 2011 Ahmad Muhammad Haddad Assyarkhan ( Adi Supriadi)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun