Mohon tunggu...
Adisti Satira Febrian
Adisti Satira Febrian Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

love learn new things

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bagaimana Overthinking Mengambil Alih Harimu

24 Februari 2024   19:59 Diperbarui: 25 Februari 2024   11:01 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Overthinking merupakan istilah yang kerap kali kita dengar pada masa ini. Sebagian orang mungkin ada yang masih asing dengan istilah satu ini. Overthinking berasal dari kata dalam bahasa Inggris “over” yang berarti berlebihan, dan “thinking” yang berarti berpikir. Overthinking dapat diartikan sebagai keadaan atau perilaku seseorang memikirkan sesuatu yang cenderung sepele secara berlebihan.

Dilansir dari situs rsud.kulonprogokab.go.id, orang dengan tipe kepribadian melankolis yang bersifat perfeksionis, sangat sensitif, dan mudah berpikiran negatif cenderung berpeluang mengalami overthinking. Seringkali orang yang overthinking terperangkap terus menerus memikirkan kesalahan-kesalahan kecil atau kejadian traumatis yang telah berlalu, juga ketakutan akan kemungkinan yang belum tentu akan benar-benar terjadi di hari esok. Mereka cenderung memikirkan dan membayangkan skenario terburuk dalam hidupnya. Maka dari itu, masalah yang seharusnya hanya menjadi masalah kecil,  justru dapat menjadi masalah besar dan terlihat lebih rumit dari yang sebenarnya terjadi karena pikiran yang tersugesti hal-hal negatif. Berpikir sebelum melakukan sesuatu memang hal yang wajar, justru hal tersebut diperlukan, namun jika dilakukan secara berlebihan tentu akan menguras waktu dan energi kita, sehingga hari-hari kita akan berjalan tidak kondusif.

Mengutip dari situs alodokter, ternyata overthinking bisa memberikan dampak yang cukup signifikan pada kelangsungan hidup manusia sehari-hari sebagai makhluk sosial. Akibat dari overthinking, kebanyakan manusia menjadi sulit menjalani aktivitas sehari-harinya. Dengan kata lain, aktivitas sehari-hari menjadi terganggu karena pikiran yang dikuasai oleh hal-hal negatif dapat membuat energi terkuras dan tubuh merasa lelah. Hal ini juga akan menyebabkan fokus dan konsentrasi terpecah sehingga performa menurun. Tak hanya itu, kebiasaan ini juga dapat menyebabkan pengidapnya mengalami kesulitan mengontrol emosi, mudah panik, insecure, bahkan memiliki pemikiran dan perilaku yang aneh. Dampak paling buruknya, overthinking bisa menyebabkan seorang pengidapnya mengurung diri dan mengurangi interaksi sosial dengan orang lain, sehingga dapat menimbulkan risiko terjadinya depresi.

Terdapat sejumlah cara yang bisa dilakukan untuk ‘memerangi’ overthinking agar tidak menjadi kebiasaan yang menjeratmu, diantaranya:

1. Mengalihkan perhatian dengan sesuatu yang bisa mendistraksi pikiran. Bisa dengan sesuatu yang kamu sukai, misalnya, menonton film atau acara TV kesukaan, membaca buku, bermain game, bahkan sesederhana makan makanan yang kamu sukai pun dapat membantu mengalihkan pikiran sehingga perasaanmu menjadi lebih baik. Selain itu, kamu juga bisa mengisinya dengan melakukan berbagai kegiatan produktif, mencoba hal-hal baru atau hobi baru.

2. Mengajak teman, sahabat, atau orang tua yang kamu dapat percaya untuk bertukar pikiran. Ini akan berguna untuk membuka pikiranmu, sekaligus membantumu mencari solusi pemasalahan yang dihadapi dari perspektif lain. Dengan menghabiskan waktu bersama teman, sahabat, dan keluarga juga akan membantumu melupakan pikiran yang tidak penting. Jika dirasa tidak ada, kamu bisa menghubungi seorang profesional kesehatan mental untuk membantumu berhenti merenungkan dan memikirkan hal-hal yang tidak membantu.

3. Mengurangi penggunaan sosial media. Konten-konten yang ada di sosial media seringkali membuat seseorang jadi membandingkan dirinya dengan orang lain. Parahnya lagi, hal ini bisa menghadirkan tekanan akibat dari gambaran sempurna yang ditampilkan di dunia maya. Oleh karena itu, kamu perlu membatasi waktu bermain sosial media-mu untuk menjernihkan pikiran.

4. Go outside! Jangan mengurung diri di kamar seharian, karena itu hanya akan membuat pikiranmu menjadi semakin sempit dan berlarut memikirkan hal-hal buruk hingga ke akarnya. Cobalah keluar kamar, menghirup udara segar dan lihat bagaimana kehidupan tetap berjalan.


Kamu perlu ingat bahwa memikirkan masalah secara berlebihan hanya akan menambah masalah yang ada. Oleh karena itu, fokuslah pada hal-hal yang dapat dilakukan, dibanding mempertanyakan sesuatu yang akan terjadi. Jangan biarkan cara berpikirmu yang berlebihan mengambil alih harimu, atau bahkan hidupmu! Langsung alihkan perhatianmu dan lupakan hal-hal buruk yang menggerogoti pikiranmu. Percayalah kamu punya masa depan lebih indah yang menunggumu, daripada skenario burukmu itu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun