Halo guys kali ini aku akan membagikan sedikit tentang kisahku
Pagi itu, setelah aku selesai bertanding catur, aku mendapat kabar bahwa aku dikirim untuk mengikuti kejuaraan Asian School Chess Championship di china. Aku terkejut mendapat kabar tersebut karena sangatlah mendadak. Posisiku pada saat itu masih mengikuti event kejurprov yang diadakan di Jember. Tahun 2017, sebelum puasa aku mengikuti kejuaraan tersebut. Alhamdulillah aku mendapat juara 1 di kejuaraan tersebut.
Setelah pulang dari sana, aku segera membuat Paspor. Kebetulan pasporku pada saat itu sudah telat beberapa bulan. Akhirnya aku harus membuat paspor baru. Pada saat itu umurku masih belum 17 tahun sehingga aku belum mempunyai KTP. Aku didampingi orang tuaku untuk membuat. Di Pacitan belum ada kantor Imigrasi sehingga aku harus ke Madiun untuk membuatnya.
Setelah sampai disana ternyata kantor Imigrasi sudah tutup. Jarak Pacitan ke Madiun lumayan jauh. Sebelum pergi ke Madiun juga kami harus juga mengurusi beberapa persyaratan untuk membuat paspor terseebut. Banyak sekali persyaratan yang digunakan untuk membuatnya sehingga memerlukan waktu yang cukup lama.
Setelah pulang dari Madiun, kami diberitahu tetangga bahwa ada kantor Imigrasi yang berada di Ponorogo. Pada saat itu tidak tahu, karena ternyata juga Kantor Imigrasi tersebut sangatlah baru. Di hari berikutnya aku dan orang tuaku pergi kesana. Setelah sampai disana segera mengisi formulir pendaftaran. Saat di cek kelengkapan persyaratan ternyata masih belum lengkap sehingga kami harus balik ke Pacitan.
Jika dihitung, aku sudah 5 kali pulang pergi dari Pacitan ke Ponorogo. Ada saja beberapa persyaratan yang belum terpenuhi. Sangat ketat dan wajar juga karena aku masih dibawah umur harus mengikuti bimbingan orang tua. Di hari terakhirnya juga masih ada harus surat rekomendasi dari Percasi saat itu. Akhirnya balik lagi untuk membuatnya.
Setelah semuanya siap, kami segera ke Ponorogo dan membuat paspor tersebut. Akhirnya kelengkapanya sudah semua dan bisa foto. Setelah semua selesai, kami balik dan harus menunggu jadinya paspor untuk beberapa hari.
Hari yang ditunggu sudah tiba, aku harus segera mengambil paspor tersebut. Saat hari itu juga sedang wisuda kelulusan SMP. Sayang sekali aku tidak bisa mengikuti wisuda tersebut. Aku bergegas mengambil paspor tersebut karena datanya harus segera dikirim untuk keberangkatan ke China. Untuk paspor semuanya sudah selesai.
Sebelum berangkat ke China, aku harus mengurusi pendaftaraan sekolah. Aku mendaftar sekolah di SMA N 1 Pacitan dan Alhamdulillah aku diterima. Belum sampai ikut  MOS di sekolah aku harus berangkat Jakarta. Jadi aku tidak tahu masuk IPA atau IPS saat itu. Kelasnya juga aku tidak tahu berada dimana.
Berangkat ke Jakarta aku menggunakan kereta di Stasiun Yogyakarta. Dari Jogja mendapat barengan yang juga ikut berangkat ke China. Anaknya masih kecil sehingga harus didampingi orang tuanya. Setelah sampai disana kami segera ke Bandara Soekarno-Hatta di Terminal 3 tujuan luar negeri. Banyak sekali orang yang sudah menunggu disana. Kami dari Indonesia yang berangkat sekitar 14 orang. 9 diantaranya pemain. Perjalanan Jakarta ke China membutuhkan waktu sekitar 6 jam. Pada saat itu juga tidak ada transit sehingga perjalanan cepat. Kami tiba di kota Guangzhou dan harus menginap satu malam disana. Main pertandinganya bukan di kota Guangzhou tetapi di Kota Panjin. Sehingga kami harus menginap satu malam disana.
Keesokan harinya kami meneruskan penerbangan ke Kota Panjin. Membutuhkan waktu sekitar dua jam untuk sampai disana. Setelah sampai disana kami dijemput bis hotel untuk segera diantarkan ke hotel. Banyak juga atlet yang baru datang dari negara lain. Saat itu kami bareng sama atlet Filipina berada dalam satu bis.
Di hotel, kami menunggu official ke resepsionis untuk mengambil kunci kamar. Aku sekamar sama anak dari dari jakarta yang masih umur 13 tahun. Anaknya usil dan berisik. Wajarlah namanya juga anak kecil hahaha. Kami segera beristirahat di kamar. Keesokan harinya kami semua mengikuti pembukaan yangm berada di gedung seni. Mainya juga berada disini. Setelah pembukaan pertandingan pertama catur Rapid.
Setelah main 7 kali Alhamdulillah aku mendapat juara 1. Unggul selisih setengah poin dari peringkat 2. Aku senang sekali mendapat juara tersebut. Disini ada 3 kategori yang dimainkan. Catur Rapid, catur Clasic, Catur Blitz. Catur Rapid sudah selesai dan keesokanya harinya main Catur Clasic. Dalam satu hari memainkan dua kali permainan catur Clasic. Total dari 9 kali permainan sehingga membutuhkan waktu 5 hari untuk menyelesaikanya.
Di tengah-tengah pertandingan, ada waktu jeda 1 hari untuk beristirahat. 1 hari digunakan kontingen dari negara lain untuk berwisata. Kami juga ikut berwisata karena sudah diatur panitia pertandingan. Berangkat pagi, semua kontingen menggunakan bis untuk pergi berwisata.tujuan pertama seperti di bukit. Tepatnya saya lupa hahaha. Yang pasti disana seperti pemandangan kemudian ada festival barongsai juga. Banyak ramai orang yang berkunjung kesana. Pertunjukkan seni yang melakukan remaja China sana. Tarian-tarian yang indah dilakukan oleh sana.
Setelah itu, rombongan dilanjutkan ke Pantai merah. Pantai disini sangatkah unik pada umumnya karena ada rumput yang berwarna merah menutupi permukaan pantai. Sepanjang pantai berwarna merah. Kami pun berfoto-foto dan menikmati pemandangan sembari beristirahat. Setelah makan siang rombongan dilanjutkan kembali ke hotel.
Setelah sampai ke hotel, segera beristirahat dan bersiap untuk makan malam. Keesokan harinya dilanjutkan pertandingan catur Clasic. Setelah main sampai 9 kali akhirnya Alhamdulillah aku mendapat juara 1. Unggul selisih setengah poin dari peringkat 2. Aku senang sekali karena mendapat 2 medali emas dan juga mendapat gelar FM dalam catur.
Di hari terakhir sebelum kepulangan, masih ada catur Blitz. Bermain sebanyak 9 kali akhirnya Alhamdulillah aku mendapat juara 1. Aku tidak menyangka bisa mendapat 3 medali emas disana. Aku sangat senang sekali. Kontingen dari Indonesia total mendapat sekitar 4 medali emas dan perak perunggu ada juga. Kami berfoto-foto dulu sebelum kepulangan di tempat pertandingan. Waktu penyerahan hadiah merinding karena mambawa bendera Merah Putih. Senang dan terharu juga bisa membawa nama Indonesia di ajang Internasional.
Hari kepulangan tiba, pagi-pagi dari hotel menggunakan bis berangkat ke Bandara Panjin. Menuju ke Bandara Guangzhou dulu kami transit disana cukup lama. Bosan menunggu digunakan untuk jalan-jalan di Bandara Guangzhou. Setelah selesai kami pun berangkat dari Guangzhou ke Jakarta. Saya ingat sampai di Jakarta tengah malam dan disambut  dari orang Percasi Jakarta.
Saat itu aku juga bersama anak kecil yang dari Jogja, pelatih dia datang menjemputnya. Kami balik dari Jakarta ke Jogja menggunakan pesawat. Kami harus bermalaman tidak tidur karena jadwal tiketnya juga berangkat sekitar 4 pagi. Kondisi saat itu capek sekali karena juga baru datang dari Guangzhou.
Pukul 3 kami cek-in masuk ke dalam. Setelah barang diperiksa kami menunggu di tempat penungguan. Kami menggunakan pesawat Lion Air saat itu. Perjalanan dari Jakarta ke Jogja sekitar 1 jam lebih. Kami sampai di Bandara Adi Sucipto pukul sekitar 7 pagi. Aku tidak menyangka disambut Disparpora Pacitan dan juga pelatihku datang. Kami pun berpisah dengan anak Jogja tadi dan kembali ke daerah masing-masing.
Didalam mobil, aku diberitahu oleh pelatihku bahwa aku akan disambut di Pendopo Bupati Pacitan. Aku kaget karena aku memang anaknya pemalu jika bertemu banyak orang hahaha. Ternyata benar sampai di Pacitan segera menuju ke Pendopo. Aku saat itu gugup dan terkejut. Senang dan terharu jadi satu. Bingung harus berkata apa waktu itu. Banyak orang saat itu bahkan dari sekolahku dan ternyata temanku di kelas semua pada ikut ke pendopo. Setelah semua selesai aku segera balik ke rumah untuk beristirahat.
Aku hanya ingin bilang terima kasih kepada orang-orang yang telah mensupportku sampai detik ini. Aku akan berusaha lebih baik lagi dan membuat orang terdekatku bangga kepadaku. Terima Kasih!!.
