PenutupÂ
Kesimpulan :
Dari hasil perbandingan, dapat disimpulkan bahwa:
- Lensa kontak memberikan ketajaman visual binokular yang lebih baik dibandingkan kacamata.
- Persepsi kedalaman lebih tajam dengan lensa kontak karena minim efek distorsi.
- Pengaruh negatif seperti aniseikonia dan efek prisma lebih umum ditemukan pada pengguna kacamata.
- Namun, kenyamanan dan risiko infeksi tetap menjadi pertimbangan penting dalam memilih lensa kontak.
  Pemilihan alat bantu visual harus mempertimbangkan kebutuhan visual individu, kebiasaan harian, dan kenyamanan subjektif. Konsultasi dengan praktisi optometri sangat penting untuk mendapatkan rekomendasi terbaik sesuai dengan kebutuhan. Karena baik kacamata atau Lensa Kontak memiliki keunggulan masing-masing baik dari efisiensi, harga dan tajam penglihatan yang di hasilkan.
Daftar Pustaka/Sumber :
- Benjamin, W.J. (2006). Borish's Clinical Refraction. Elsevier Health Sciences.
- Efron, N. (2010). Contact Lens Practice. Elsevier.
- Zadnik, K. (2002). The Ocular Examination: Measurement and Diagnosis. Saunders.
- Grosvenor, T. (2007). Primary Care Optometry. Butterworth-Heinemann.
- Kanski, J.J. (2011). Clinical Ophthalmology: A Systematic Approach. Elsevier.
- https://siakad.stikesdhb.ac.id/
- https://eprints.undip.ac.id/
- Benjamin, W. J. (2006). Borish's Clinical Refraction. Elsevier.
- Zadnik, K. (2002). The Ocular Examination: Measurement and Diagnosis. Saunders.
- Scheiman, M., & Wick, B. (2008). Clinical Management of Binocular Vision: Heterophoric, Accommodative, and Eye Movement Disorders (3rd ed.). Lippincott Williams & Wilkins.
Nama : Adi Putra Riyanto
Kelas : 2D
NIM : 23077
Dosen: Ibu Yoanna Francisca sulistyorini, S.Tr.Kes
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI