Mohon tunggu...
adi putra riyanto
adi putra riyanto Mohon Tunggu... karyawan swasta

saya saat ini sedang dalam perkuliahan di aro leperindo , dan bekerja di optik melawai

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Perbandingan Penglihatan Binokular Pengguna Kacamata dengan Lensa Kontak

17 Juni 2025   22:48 Diperbarui: 17 Juni 2025   22:48 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.alodokter.com/merawat-lensa-kontak-agar-tetap-aman-digunakan

Distorsi lensa & foto lensa spheris dan digital  (Contoh:foto Distorsi lensa (Sumber: Foto katalog produk lensa illustro))
Distorsi lensa & foto lensa spheris dan digital  (Contoh:foto Distorsi lensa (Sumber: Foto katalog produk lensa illustro))

Penutup 

Kesimpulan :

Dari hasil perbandingan, dapat disimpulkan bahwa:

  1. Lensa kontak memberikan ketajaman visual binokular yang lebih baik dibandingkan kacamata.
  2. Persepsi kedalaman lebih tajam dengan lensa kontak karena minim efek distorsi.
  3. Pengaruh negatif seperti aniseikonia dan efek prisma lebih umum ditemukan pada pengguna kacamata.
  4. Namun, kenyamanan dan risiko infeksi tetap menjadi pertimbangan penting dalam memilih lensa kontak.

   Pemilihan alat bantu visual harus mempertimbangkan kebutuhan visual individu, kebiasaan harian, dan kenyamanan subjektif. Konsultasi dengan praktisi optometri sangat penting untuk mendapatkan rekomendasi terbaik sesuai dengan kebutuhan. Karena baik kacamata atau Lensa Kontak memiliki keunggulan masing-masing baik dari efisiensi, harga dan tajam penglihatan yang di hasilkan.

Daftar Pustaka/Sumber :

  1. Benjamin, W.J. (2006). Borish's Clinical Refraction. Elsevier Health Sciences.
  2. Efron, N. (2010). Contact Lens Practice. Elsevier.
  3. Zadnik, K. (2002). The Ocular Examination: Measurement and Diagnosis. Saunders.
  4. Grosvenor, T. (2007). Primary Care Optometry. Butterworth-Heinemann.
  5. Kanski, J.J. (2011). Clinical Ophthalmology: A Systematic Approach. Elsevier.
  6. https://siakad.stikesdhb.ac.id/
  7. https://eprints.undip.ac.id/
  8. Benjamin, W. J. (2006). Borish's Clinical Refraction. Elsevier.
  9. Zadnik, K. (2002). The Ocular Examination: Measurement and Diagnosis. Saunders.
  10. Scheiman, M., & Wick, B. (2008). Clinical Management of Binocular Vision: Heterophoric, Accommodative, and Eye Movement Disorders (3rd ed.). Lippincott Williams & Wilkins.

Nama : Adi Putra Riyanto

Kelas : 2D

NIM : 23077

Dosen: Ibu Yoanna Francisca sulistyorini, S.Tr.Kes

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun