Mohon tunggu...
Adipo Rahman
Adipo Rahman Mohon Tunggu... Dosen - Nobody

Seorang manusia yang tidak memiliki apapun, bahkan nyawa dan tubuh dia sendiri bukan milik dia.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Cara Menghitung Luas Lahan Petani Jagung

23 Juli 2022   16:59 Diperbarui: 23 Juli 2022   17:21 10446
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lalu, bagaimana cara kita mengukur produktivitas jagung pada suatu lahan pertanian yang akan kita teliti? Semuanya tergantung berapa kg atau berapa ton jagung pipilan kering yang didapat dalam satu musim tanam. Setiap musim tanam produktivitasnya tentu berbeda pula. 

Tapi ada cara lain untuk mengukur produktivitas lahan, yaitu dengan mengambil rata-rata produksi lahan yang sudah dipanen dari beberapa musim panen terakahir.

Sebelum kita mengukur produktivitas lahan jagung, terlebih dahulu kita akan mengansumsikan potensi produksi tanaman jagung untuk 1 kg benih. Asumsi ini terbagi 2, yaitu dari pihak merk bibit, dan dari rata-rata data ril di lapangan dari beberapa periode tanam yang telah lalu. 

Untuk bibit bermerk Pioneer P32, potensi produksi untuk 1 kg benih bisa mencapai 500 kg jagung dalam bentuk pipilan kering, sementara hasil ril di lapangan adalah 400 kg jagung pipilan kering. Itulah dua buah asumsi yang bisa kita pakai, namun selama ini kenyataannya para petani memang bisa memproduksi sekitar 400 kg jagung pipilan kering untuk 1 kg bibit. 

Ini didapat dari jumlah produksi lahan, dibandingkan dengan jumlah bibit yang terpakai. Karena produktivitasnya berdasarkan asumsi, maka tentu hal ini tidak selalu sama untuk satu musim tanam. Tapi juga tidak akan jauh berbeda. 

Lantas, bagaimana dengan luas lahannya? Bagaimana cara mengukur luas lahannya berdasarkan kapasitas bibit? Ini adalah bagian menariknya. 

Pada jarak tanam 70 x 20 cm satu bibit per lubang, maka potensi bibit yang digunakan adalah 71.000 butir. Ada juga petani yang melakukan penanaman dengan teknik jajar legowo. Kebanyakan sekarang petani melakukan penanaman dengan jarak sesuai dengan anjuran penyuluh pertanian yaitu jajar legowo 2-1. 

Jajar legowo ini berjarakan tanam (50 x 20 cm) x 100 cm. Kedua teknik tanam ini tidak jauh berbeda, karena potensi bibit yang dapat digunakan per hektar adalah sekitar 71.000 butir pula. Tapi berapa kilogram 71.000 butir itu? Hal ini setara dengan 17 kg bibit. Oleh sebab itu, jika seorang petani mempunyai lahan 1 Ha maka bibit yang dihabiskan untuk lahan 1 Ha adalah 17 kg. 

Inilah kunci atau inti sari dalam mencari produktivitas tanaman jagung. Sehingga, jika ada petani yang punya lahan dengan kapasitas 3 kg atau 5 kg seperti yang kita bicarakan tadi, maka luas lahannya dapat dihitung dengan cara membandingkannya. 

Misal jika petani punya lahan 3 kg, maka luasnya adalah 3/17 = 0,176 hektar. Begitu pula jika lahannya seluas 5 kg, yaitu 5/17 = 0,3 hektar. Jika ingin dinyatakan dalam meter persegi, maka tinggal dikalikan 10.000, karena 1 Ha = 10.000 meter persegi.

Maka untuk menghitung produktivitas tanaman jagung, bila bibit yang dibutuhkan untuk 1 Ha lahan adalah 17 kg, dan hasil yang didapatkan untuk 1 kg bibit adalah 400 kg jagung pipilan, maka bisa didapatkan produktivitas tanaman jagung adalah 17 x 400 kg = 6800 kg jagung pipilan kering.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun