atau marginal, sehingga pasokan buah tin dapat lebih stabil sepanjang tahun. Meskipun memiliki potensi besar, masih ada beberapa masalah utama yang dihadapi dalam bisnis berbasis buah tin. Kurangnya kemitraan strategis menjadi hambatan utama dalam meningkatkan kesadaran konsumen terhadap produk ini.Â
Selain itu, proses budidaya masih menghadapi kendala berupa serangan hama,meskipun hal ini dapat diatasi dengan metode pengelolaan yang tepat. Di sisi lain, tingginya permintaan dari pasar internasional terkendala oleh masalah bahasa, yang seringkali memerlukan bantuan penerjemah untuk memfasilitasi transaksi.Â
Pengusaha perlu membangun kemitraan dengan distributor lokal dan internasional untuk memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan kesadaran konsumen terhadap produk buah tin. Penerapan teknologi agrikultur yang lebih canggih juga dapat membantu mengatasi masalah hama, sehingga produktivitas dapat ditingkatkan.Â
Selain itu, menyediakan layanan pelanggan multibahasa akan memudahkan transaksi dengan konsumen internasional, membuka peluang ekspor yang lebih luas dan memaksimalkan potensi pasar global. Adanya pendekatan strategis ini, produk berbasis buah tin dapat memanfaatkan keunggulan kompetitif dan komparatifnya untuk meraih kesuksesan di pasar domestik maupun internasional.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI