Mohon tunggu...
Adinda Nurul Ainii
Adinda Nurul Ainii Mohon Tunggu... Mahasiswa - UMY

I'll try my best for you, self.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penyimpangan Ajaran Syiah

20 Oktober 2021   22:44 Diperbarui: 20 Oktober 2021   22:50 10401
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Ketika seseorang ingin mengetahui agamanya lebih dalam, maka perlu mempelajari teologi yang terdapat dalam agama tersebut. Di dalam Islam terdapat lebih dari satu aliran teologi. Ada yang sifatnya liberal, tradisional dan ada pula di tengah-tengah antara keduanya. Adapun aliran teologi dalam islam yaitu aliran Syiah. Sebelum kita mengetahui ajaran Syiah, tentunya kita harus tahu dahulu apa yang dimaksud dengan aliran Syiah ini. 

Secara singkat, Syiah adalah golongan atau kelompok politik pertama dalam Islam yang terbentuk tahun 37 H/657 M. 

Golongan Syiah menyiarkan keimamahan Ali bin Abi Thalib dan menganggap bahwa Ali adalah orang paling berhak menjadi khalifah sebagai pengganti Rasulullah SAW. Ajaran Syiah dianggap telah melenceng jauh dari ajaran agama.

Pokok ajaran Syiah dengan Ahlussunnah walJamaah memiliki perbedaan, terutama mengenai imamah. Kaum Syiah meyakini bahwa imamah adalah persoalan pokok dalam agama dan siapa pun yang mengingkarinya berarti ia telah kafir, kedudukan imamah menurut mereka seperti kedudukan kenabian. 

Majelis Ulama Indonesia (MUI) menghimbau kepada umat Islam di Indonesia agar meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan masuknya paham yang didasarkan atas ajaran Syiah. 

Dalam buku panduan MUI dengan tema "Mengenal & Mewaspadai Penyimpangan Syiah di Indonesia" ajaran Syiah dinilai menyimpang, menyalahi aqidah dan syariat. Penyimpangan ajaran Syiah itu di antara lain adalah:

Penyimpangan paham tentang orisinalitas Al-Qur'an.

Disebutkan bahwa seorang ulama Syiah Al mufid menyatakan dalam kitab nya awail al-maqalat, kalau Al-Qur'an yang ada saat ini tidak asli. 

Al-Qur'an sekarang sudah mengalami distorsi, penambahan dan pengurangan. Hal ini membuat para ulama Islam dengan tegas menyatakan bahwa Al-Qur'an yang dipegang dan diamalkan umat Islam saat ini di seluruh dunia adalah asli, tidak ada pengurangan maupun penambahan."Sungguh Kami yang telah menurunkan Al-Qur'an dan Kami pula yang akan menjaganya" (QS. Al-Hijr: 9). Keyakinan inilah yang menjadi prinsip seluruh ulama Islam.

Penyimpangan paham tentang ahlul bait Rasulullah SAW dan mengkafirkan sahabat nabi.

Ni'matullah al-Jazairi (ulama Syiah) berkata bahwa "Sayyidina Abu Bakar, dan Sayyidina Umar tidak pernah beriman kepada Rasulullah SAW sampai akhir hayatnya." 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun