Mohon tunggu...
Ahaddin Arhamda Sibarani
Ahaddin Arhamda Sibarani Mohon Tunggu... Freelancer - Bantu Rakyat

Web : www.ahadd.in

Selanjutnya

Tutup

Money

Dana Abadi atau Endowment Fund

14 Mei 2016   16:12 Diperbarui: 14 Mei 2016   16:19 965
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

ENDOWMENT FUND

OLEH : AHADDIN ARHAMDA SIBARANI

“An endowment fund is an investment fund set up by an institution in which regular withdrawals from the invested capital are used for ongoing operations or other specified purposes. Endowment funds are often used by nonprofits, universities, hospitals and churches.” (investopedia)

Entah setan kredit mana merasuki ku hingga aku ingin menuliskan artikel ini agar semua orang tahu bahwa di dunia yang fana ini ada dunia lagi selain sekarang ini yaitu dunia yang Kekal dan Abadi selamanya. Nah terkait judul diatas, agaknya kita sudah sering mendengar Dana Abadi yang biasa digunakan oleh sebuah yayasan, sekolah, universitas atau bahkan organisasi. Saya tidak mau membahas tentang Dana Abadi dari sebuah organisasi, sebab sudah pernah mengalami pengalaman yang pahit ketika sebuah Organisasi Pelajar terbesar sekaligus tertua pernah diberikan amanah untuk mengelola dana Hibah yang cukup lumayan fantastis besarannya. 

Ah sudah-lah, itu pembelajaran yang sangat berarti bagi ku. Yang ingin saya bahas adalah untuk sebuah yayasan dan sekolah ataupun Universitas, sebab jika kita lihat Universitas - unversitas besar di dunia bahwa pengelolaan dana abadi ini dapat memakmurkan dan membiayai operasional institusi tersebut. Endowment fund atau terjemahan bebasnya adalah dana abadi adalah sesuatu yang menjadi identitas kampus di universitas-universitas di Amerika Serikat, baik yang negeri maupun swasta. 

Di negara maju dan berkembang lain pun sudah banyak dipraktekkan walupun kadang terbatas untuk universitas utama di negaranya saja (seperti universitas Oxford dan Cambridge di Inggris, Universitas Al Azhar di Mesir, atau NUS dan NTU di Singapura). Endowment fund terbesar sejagat dipunyai oleh Universitas Harvard dengan total dana yang dimiliki sangat fantastis US$ 32 trilyun (tinggal dikalikan kurs sekitar US$ 1 = Rp 13.300 kalau mau jadikan rupiah), diikuti dengan Universitas Yale dengan nominal US$ 19 trilyun sesuai dengan laporan dari satu situs; dimana dari sepuluh jumlah terbesar di Amerika itu hanya satu universitas negeri yang masuk dalam daftar, Universitas Michigan-Ann Arbor (kekayaan US$ 7 trilyun, yang ada di ranking tujuh). Jumlah dana endowment terkecil tercatat sebanyak US$ 15 ribu yang dimiliki Providence Christian College. Bila dihitung secara rata-rata, nominal endowment perguruan tinggi di Amerika Serikat pun bukan jumlah enteng, yaitu US$ 313 ribu. Hal ini memang menunjukkan budaya sedekah dana abadi untuk pendidikan sangat kuat dan menjadi identitas stakeholders perguruan tinggi disana.

Contoh lain seperti LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan) di Indonesia yang dikelola oleh Kementerian Keuangan yang berasal dari 3 Kementerian bisa digunakan untuk berinvestasi dan hasil atau return investasinya bisa digunakan lagi untuk keperluan beasiswa. Dana endowment biasanya didayagunakan dalam investasi jangka panjang seperti saham, obligasi, surat utang negara, proyek infrastruktur dan lainnya dimana hanya keuntungannya saja yang digunakan. 

Dengan kata lain nominal dana yang dikumpulkan memang menjadi dana abadi yang tidak akan dipergunakan sama sekali. Walaupun dianggap aman, tapi tentu saja ini tidak menjadikan dana abadi akan terus bertambah, kriris keuangan Amerika tahun 2008 lalu misalnya telah menyusutkan endowment fund di semua universitas yang nilainya rata-rata berkurang antara 20-30%. Keuntungan yang didapat dari investasi itu, biasanya disalurkan kembali ke universitas dalam dua bentuk utama yaitu untuk beasiswa mahasiswa, tunjangan jabatan profesor yang prestisius serta sebagian investasi di kegiatan riset dan penelitian.

Di Malaysia, Universitas – universitasnya sudah mulai mempererat dan memperkokoh Endowment Fund mereka yang berasal dari Alumninya masing – masing. Makanya kita sebagai Bangsa yang besar harus sudah melek investasi sejak mulai dari sekarang. Kita berharap agar semua kampus yang ada di Indonesia sudah mulai membangun dan mengembangkan Dana Abadi ini. Bisa saja dikelola secara Profesional melalui Manager Fund atau Manager Investasi. Serta Yayasan – yayasan pendidikan dan kesehatan juga melakukan hal yang sama agar yayasan itu tidak mati serta tidak meminta – minta sumbangan.

Dan kesalahan yang paling besar adalah ketika Dana Abadi ini digunakan untuk Investasi ditarik kembali digunakan untuk hal investasi yang lain tanpa sepengetahuan dan persetujuan pengurus atau Manager fund, ini yang mengakibatkan bahaya sebab dana Investasi yang sudah jelas untuk Investasi tidak bisa di Investasikan dalam bentuk lain.

Saat ini penulis sudah mempunyai Reksadana pendapatan tetap dan sedang aktif bertransaksi Saham di Bursa Efek Indonesia sejak Akhir Tahun 2014.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun