Mohon tunggu...
Adica Wirawan
Adica Wirawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - "Sleeping Shareholder"

"Sleeping Shareholder" | Email: adicawirawan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Pelajaran "Cut Loss" dari Olimpiade Tokyo 2020

26 Juli 2021   07:00 Diperbarui: 26 Juli 2021   08:58 1094
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lifter Indonesia Windy Cantika Aisah berhasil mempersembahkan medali pertama bagi Indonesia yakni perunggu dalam Olimpiade Tokyo 2020 Sabtu (24/7/2021).(NOC INDONESIA)

Namun demikian, ternyata tidak semua investor senang melakukan cut loss. Biarpun yang bersangkutan sudah mengetahui bahwa ia mungkin saja mengalami kerugian yang jauh lebih besar jika tidak segera memangkas kerugiannya, namun ia masih percaya bahwa kerugiannya itu hanya bersifat sementara saja, dan suatu saat nanti harga sahamnya bakal berbalik naik. Jika "skenario" tadi terwujud, maka jangankan rugi, ia malah bisa dapat cuan!

Limit

Meski begitu, sebaiknya seseorang tetap perlu memiliki batasan cut loss. Batasan cut loss masing-masing orang tentu berbeda, bergantung apakah ia seorang investor atau trader. 

Bagi seorang investor, batasan cut loss bisa lebih longgar dan besar, katakanlah 10-20%. Sementara, bagi trader, khususnya yang berdagang saham secara jam-jaman atau harian, batasan cut loss maksimal mencapai 4-5%.

Lifter Indonesia Windy Cantika Aisah berhasil mempersembahkan medali pertama bagi Indonesia yakni perunggu dalam Olimpiade Tokyo 2020 Sabtu (24/7/2021).(NOC INDONESIA)
Lifter Indonesia Windy Cantika Aisah berhasil mempersembahkan medali pertama bagi Indonesia yakni perunggu dalam Olimpiade Tokyo 2020 Sabtu (24/7/2021).(NOC INDONESIA)

Selain itu, kedisiplinan dalam melakukan cut loss juga mesti ditegakkan. Tak hanya aparat berwenang saja yang mesti menjalankan tugasnya dengan baik, investor pun demikian. 

Jika memang saham yang dipilih ternyata sudah masuk "radar cut loss", maka sepahit apapun kerugian yang bakal diperoleh, seseorang harus tegas melakukan "eksekusi" sesuai dengan peraturan yang sudah ditetapkannya.

Pengalaman

Cut loss memang tidak menyenangkan, tetapi karena melakukan cut loss, saya bisa membalikkan keadaan, dari sebelumnya rugi ke untung. Jadi, ceritanya, pada akhir 2019, saya membeli saham DMAS (Pura Deltamas) di harga 320-an.

Saya tertarik terhadap saham ini karena saya mendengar kabar bahwa perusahaan otomotif asal Korea, yakni Hyundai, bakal membangun pabrik di Kawasan Industri Deltamas. 

Saya menilai bahwa prospek saham DMAS bakal cerah, sebab bisa saja, perusahaan-perusahaan lain pun bakal mengikuti jejak Hyundai untuk membuka pabrik di sana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun