Mohon tunggu...
Adica Wirawan
Adica Wirawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - "Sleeping Shareholder"

"Sleeping Shareholder" | Email: adicawirawan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama FEATURED

Kiat Membeli "Perusahaan Franchise" dengan Harga yang Wajar

30 Januari 2020   09:01 Diperbarui: 22 September 2021   08:00 1454
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi sebuah toko waralaba. (sumber: unsplash.com/@tmwd/Artem Gavrysh)

"Perusahaan franchise" bisa dikenali lewat sejumlah indikator. Salah satunya ialah Return on Equity (ROE). "Perusahaan franchise" umumnya mempunyai ROE di atas 20% lebih. 

Besaran ROE ini pun konsisten diraih dari tahun ke tahun. Oleh karena mampu mencetak laba dalam jumlah besar secara teratur, jangan heran, ada begitu banyak investor yang berminat membeli sahamnya.

Sesuai dengan hukum ekonomi, semakin banyak peminat, tentu semakin mahal pula harga sebuah saham. Hal itu jelas berimbas pada valuasi harganya. Kalau kita melihat valuasi BBCA, misalnya, PBV-nya dalam 10 tahun terakhir tidak pernah dihargai di bawah 1 kali. Paling "mentok" PBV BBCA berada di angka 3 kali, dan itu pun terjadi pada tahun 2016 ketika bursa saham mengalami krisis yang hebat!

Hal itu memberi "rambu-rambu" bahwa kita mesti sabar menunggu terjadinya krisis hebat yang bisa meruntuhkan bursa seperti beberapa tahun silam kalau kita benar-benar ingin membeli saham BBCA di harga yang sangat "murah" dan sayangnya hal itu belum akan terjadi dalam waktu dekat!

Oleh sebab itu, membeli saham "perusahaan franchise", seperti Bank BBCA, bukanlah perkara mudah. Dalam kondisi pasar yang cenderung bullish, hampir mustahil kita dapat memborong saham tersebut di harga yang wajar.

Pembelian di harga yang wajar baru dapat dilakukan dalam kondisi pasar yang "super bearish". Pada saat itulah, semua saham biasanya dihargai sangat rendah. Namun demikian, dalam kondisi "mencekam" demikian, beranikah kita tetap membeli saham tersebut?    

Standar Deviasi

Sayangnya, kesempatan tersebut tidak datang setiap tahun. Hanya pada tahun-tahun tertentu kesempatan itu muncul. Sebut saja krisis ekonomi yang melanda bursa saham pada tahun 2008 silam. 

Pada saat itu, mayoritas harga saham berguguran, dan hal itu membuka peluang untuk membeli saham yang bagus di harga yang "super diskon".

Namun, krisis tersebut belum tentu akan terulang pada tahun ini. Biarpun disebut-sebut tahun 2020 akan terjadi "krisis", nyatanya, belum ada tanda-tanda yang menunjukkan hal tersebut.

Lantas, tak adakah kesempatan untuk membeli saham yang bagus dengan harga yang wajar dalam waktu dekat? Kesempatan semacam itu sebetulnya masih terbuka. Sebab, di bursa saham, sering terjadi penurunan harga yang terbilang kecil. Hal itu masih memberi kesempatan kepada investor untuk membeli di harga yang lebih rendah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun