Mohon tunggu...
Adica Wirawan
Adica Wirawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - "Sleeping Shareholder"

"Sleeping Shareholder" | Email: adicawirawan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Saat Superman "Tumbang" Melawan Produsen Wafer

29 Mei 2019   09:01 Diperbarui: 29 Mei 2019   10:41 2912
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Superman (sumber: https: detik.net.id/)

Alasan penolakan tadi sebetulnya cukup jelas. Pasalnya, PT Marxing telah mengantongi izin dari Kemenkumham atas merek wafer Superman. Izin berbentuk sertifikat merek tersebut juga terus diperbaharui.

Dengan adanya izin tadi, PT Marxing punya modal kuat untuk melawan tuntutan dari DC. Jadi, jangan heran, posisi perusahaan itu posisi yang kokoh di mata hukum, hingga bisa memenangkan perkara tersebut.

Kekuatan Paten dan Hak Cipta
Sengketa demikian sejatinya bukan hal baru dalam dunia bisnis. Sebelumnya ada sengketa lain yang jauh lebih besar dan lebih mahal. Ingat kasus sengketa antara Apple dan Samsung yang bergulir tahun 2011 silam?

Perseteruan itu bermula ketika Apple menuduh Samsung melanggar hak paten karena meniru desain Iphone dan fitur perangkat lunak untuk ponsel seri Galaxy S.

Sejak saat itu, dimulailah "drama" antara dua raksasa teknologi tersebut. Selama bertahun-tahun, persidangan demi persidangan yang tentunya menghabiskan banyak uang, waktu, dan tenaga digelar.

Bahkan, sengketa tadi sampai dibawa ke Mahkamah Agung. Namun, pada akhirnya, Samsung dinyatakan bersalah pada tahun 2018 dan mesti membayar denda sekitar 140 juta USD.

Sebagai perusahaan teknologi, Apple memang dikenal "ngotot" dalam urusan paten. Maklum, paten adalah salah satu senjata yang digunakan Apple untuk mengungguli para rivalnya. Dengan memiliki paten tertentu, produk-produknya akan sukar ditiru dan ia bisa terus memonopoli bisnis.

Kehadiran paten menjadi jaminan dalam memenangkan kompetisi. Hal itulah yang membikin perusahaan besutan Steve Jobs itu dapat terus bertahan biarpun dikelilingi perusahaan teknologi lainnya.

Paten, hak cipta, dan kekayaan intelektual lain memberi keunggulan bagi perusahaan yang memilikinya. Perusahaan yang memegang paten tertentu punya keunikan tersendiri.

Kedudukannya di pasar sulit disusul atau digusur perusahaan lain karena produknya sukar ditiru. Perusahaan inilah yang disebut buffett mempunyai Durable Competitive Advantage.

Baffett menyukai perusahaan jenis ini. Sebut saja perusahaan Coca-cola. Di mata Buffett, perusahaan tersebut tergolong "spesial". Produknya dijual murah dan ada di mana-mana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun