Mohon tunggu...
Adib Abadi
Adib Abadi Mohon Tunggu... Eklektik

Tertarik pada dunia buku, seni, dan budaya populer.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Antara Meta-Logika dan Ego Pragmatis: Menelanjangi Sesat Pikir Ferry Irwandi dan Timothy Ronald

16 Juli 2025   10:25 Diperbarui: 16 Juli 2025   11:54 623
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tangkapan layar dari video YouTube "Pendidikan dan Cacat Pikir Zero-Sum Game Bitcoin Ft Timothy Ronald", diakses 16 Juli 2025. 

Ferry Irwandi memusuhi filsafat karena menganggapnya tidak efektif. Timothy Ronald memeluknya sebagai citra intelektual. Tapi keduanya, sadar atau tidak, sedang mereduksi fungsi berpikir menjadi sekadar fungsi praktis. Di balik kata "relevan" dan "eksekusi", mereka sedang meminggirkan kemampuan manusia untuk berpikir reflektif, kritis, dan etis.

Filsafat tidak hadir untuk mempercepat. Ia hadir untuk memperdalam. Ia bukan aksesoris prestise intelektual. Ia adalah ruang bagi manusia untuk meninjau ulang apa yang dianggap pasti. Di sinilah filsafat menunjukkan sumbangsih sejatinya: bukan memberi kita jawaban, tapi mengajari kita bagaimana bertanya dengan lebih manusiawi, jujur, dan bertanggung jawab.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun