Mohon tunggu...
adi asmara
adi asmara Mohon Tunggu... penulis

baca tulis

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Adalah Ayah (Emak O)

8 Maret 2025   05:07 Diperbarui: 8 Maret 2025   05:07 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
cover self product Suber: dokumen Sendiri

"Mak yang hatur nuuuhuuun, A"

         Mak O memang sudah sepuh, kepada ayah bercerita tentang masa mudanya dulu. Mak berkisah, ketika muda dulu ia aktif di Giri Mukti, ia sebagai juru sinden. Mak O, ketika itu tampil  malang melintang ke semua pelosok Jawa Barat bahkan ke luar negeri (Malaysia, Australia, Brunei, Thailand, Jepang dan Belanda) sebagai perwakilan budaya Nusantara. Untuk menjaga peformanya dan suaranya yang merdu ia mengunakan susuk dan rajin melakukan gurah.

          Sudah bukan rahasia lagi Ki Dalang sering menggunakan hal-hal yang berbau klenik sebelum pentas dilakukan, makannya sampai sekarang masih terdengar dan banyak orang percaya, jangan pulang di pertengahan pertunjukkan wayang golek, kalau pulang, siap-siap saja  makhluk halus (buta/ raksasa)  akan mencegat orang yang pulang duluan itu.

           Ki Dalang menjadikan Mak O istri ke-4 nya. Karena 'witing tresno jalaran soko kulino' setahun sebelum meninggal, Ki Dalang berpesan kepada anggota grupnya dan istri-istrinya untuk meninggalkan hal-hal yang berbau klenik: sesuguhan, susuk, dan jampi-jampi.

        Sejak perubahan pandangan Ki Dalang itu. Setiap tampil yang biasannya mengambil lakon dari kitab Ramayana, kitab Sutasoma dan Bratayudha yang ajarannya Hindu dan Budha, Ki Dalang mengantinya dengan kisah yang lebih islami seperti: Isra-Miraz, Tauhid, dan sirah Nabawiyyah.

       Sayangnya Mak tidak dikaruniai keturunan, bakat sindennya tidak ada yang meneruskan. Jadi seiring wafatnya ki Dalang, profesi sebagai sindennya sirna juga.

       Suatu waktu ayah penasaran ingin mendengarkan suara Mak menyinden, dimintanya Mak untuk membawakan satu bait pupuh. Mak menyindenkan Pupuh Asmarandana.

Eling-eling mangka eling

Rumingkang di bumi alam

Darma wawayangan bae

Raga taya pangawasa

Lamun kasasar lampah

Nafsu nu matak kaduhung

Badan anu katempuhan

 

        

 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun