Mohon tunggu...
Adiansyah
Adiansyah Mohon Tunggu... Direktur CV Transformasi Manpower Indonesia

Saya adalah orang yang yakin terhadap sebuah proses, bahwa konsistensi lebih penting daripada kesempurnaan.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Strategi Perlindungan Data dari Perspektif Hukum untuk Bisnis Digital

26 Agustus 2025   08:00 Diperbarui: 25 Agustus 2025   10:32 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di era digital, data menjadi salah satu aset paling berharga dalam dunia bisnis. Informasi pelanggan, transaksi keuangan, hingga rekam jejak interaksi digital menjadi sumber daya penting untuk menganalisis pasar dan mengambil keputusan strategis. Namun, nilai tinggi dari data ini juga membuatnya rentan terhadap ancaman keamanan, kebocoran, dan penyalahgunaan. Oleh karena itu, perlindungan data bukan lagi sekadar aspek teknis, melainkan juga bagian penting dari kepatuhan hukum.

Dari perspektif hukum, perlindungan data berhubungan langsung dengan regulasi seperti Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi (UU PDP) di Indonesia maupun aturan internasional seperti GDPR (General Data Protection Regulation) di Eropa. Kepatuhan terhadap regulasi ini bukan hanya untuk menghindari sanksi, tetapi juga untuk menjaga kepercayaan konsumen. Bisnis yang mampu menunjukkan komitmen dalam menjaga kerahasiaan data akan lebih mudah mendapatkan loyalitas pelanggan.

Ada beberapa strategi penting yang bisa diterapkan perusahaan:

  1. Transparansi dalam Penggunaan Data -- Memberikan penjelasan yang jelas kepada pelanggan mengenai bagaimana data mereka dikumpulkan, digunakan, dan disimpan.

  2. Penerapan Sistem Keamanan Berlapis -- Menggunakan enkripsi, autentikasi ganda, serta monitoring sistem yang berkelanjutan.

  3. Kebijakan Akses Data yang Ketat -- Membatasi akses data hanya untuk pihak yang berkepentingan dan memiliki otorisasi.

  4. Audit Kepatuhan Berkala -- Mengevaluasi sistem keamanan data secara rutin agar tetap sesuai dengan perkembangan regulasi dan teknologi.

  5. Pelatihan Karyawan -- Membangun kesadaran seluruh tim terkait etika serta tanggung jawab dalam pengelolaan data.

Pendekatan yang seimbang antara teknologi, manajemen risiko, dan kepatuhan hukum adalah kunci untuk menciptakan sistem perlindungan data yang efektif. Bisnis tidak hanya dituntut tanggap terhadap ancaman siber, tetapi juga harus mampu mengintegrasikan kepatuhan hukum ke dalam setiap proses operasional.

Bagi perusahaan yang ingin memperkuat pemahaman dalam mengelola perlindungan data dari sisi hukum, pendampingan profesional menjadi langkah yang tepat. TMI Consultant hadir memberikan solusi melalui program pembelajaran dan konsultasi yang dirancang sesuai kebutuhan industri. Dengan pendekatan yang praktis, perusahaan dapat memahami regulasi dengan lebih mudah serta menerapkannya secara tepat di lapangan.

Melalui beberapa program yang dirancang TMI Consultant, organisasi Anda tidak hanya mampu mematuhi regulasi, tetapi juga meningkatkan kepercayaan pelanggan dan daya saing di pasar digital. Ini adalah investasi strategis untuk menjaga keberlanjutan bisnis di tengah tantangan keamanan data yang semakin kompleks.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun