Sebut saja kita memang debu yang lasak
Kesana kemari memenuhi catatan dosa
Tidak berhenti sebelum sampai pada ruang hampa
*
Kita membuat bait-bait luka pada kehidupan selanjutnya
Padahal katamu:
"Hidup memang begitu. Meludah lalu menjilat. Mendekat lalu menjauh. Bercerita lalu menjelekkan. Tertawa lalu menangis. Mendua lalu sendiri. Ramai lalu sepi. Bergandengan lalu saling sikat. Menerima bantuan lalu lupa. Menghina lalu mengemis. Sampai akhirnya pada satu masa terhenti, Hidup lalu mati"
Kita kembali pulang
----------------
Saya iri lihat pusi kompasianer, bagus-bagus banget :D
Salam kompasiana
#AKR
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!