Mohon tunggu...
Adi SuhenraSigiro
Adi SuhenraSigiro Mohon Tunggu... Dosen - Melayani Tuhan, Keluarga, Negara, Gereja, Sesama, serta Lingkungan merupakan panggilan sejak lahir

Pendidikan S1: Sekolah Tinggi Teologi Kharisma Bandung (Lulus 2016). Pendidikan S2: Sekolah Tinggi Alkitab Tiranus Bandung (Lulus 2020). Pelayanan: Perintisan dan Pemuridan di Gereja Bethel Indonesia Jl. Pasirkoja 39 Bandung, tahun 2012-2022. Pekerjaan: Dosen PNS IAKN Tarutung

Selanjutnya

Tutup

Diary

"Pengalaman Pertama Merantau Tiba di Bandung: Naik Taksi Saya Saja, Ongkosnya Lebih Murah"

25 Agustus 2022   09:20 Diperbarui: 25 Agustus 2022   09:37 730
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Ketika kami mau berangkat ke rumah saudara perempuan saya yang ada di Caringin, saudara perempuan saya pun bertanya mengenai ongkos taksi saya dari terminal Bus ALS Siborongborong. Saudara perempuan saya pun bertanya: "Tadi langsung ada taksi di terminal ALS nya ya dek?"

Saya pun menjawab: "Oh iya Ka. Taksi sudah banyak menunggu di Terminal ALS Kiaracondongnya. Ketika saya mau turun, salah seorang sopir taksi langsung mendekati saya dan bersedia mengantarkan saya. 

Katanya kalau sama dia pasti ongkosnya dikasih lebih murah kalau sama sopir taksi yang lain belum tentu karena saya pendatang baru diperantauan ini jadi bisa dibohongi". Saudara perempuan saya kembali bertanya: "Memangnya berapa diminta tadi ongkosmu dek?" Kemudian saya menjawab: "Tadi sopir taksinya minta 100 ribu. 

Katanya itu sudah paling murah sementara sama sopir taksi yang lain bisa dibuat ongkosnya 200 ribu." Mendengar jawaban saya, saudara perempuan saya pun terkejut dan mengatakan: "Bah.. Bah.. Bah.. Nga digabusi be hita (artinya: Kita sudah dibohongi). Ongkos dari loket  ALS ke sini kalau naik taksi paling mahal 30 ribu dek. Kalau naik angkot bisa sampai 7 ribu. Jadi harusnya ongkos yang harus kamu kasih cukup 30 ribu. Kalau sampai 100 ribu, sudah sangat jauh kemahalan." Saya pun juga ikut terkejut dan mengatakan: "Waduh... Waduh... ??????????????????? Pantasan wajah sopir taksinya tampak senang, ternyata dia sudah membohongi saya. Saya kira ongkos yang dia bilang 100 ribu sudah sangat murah dibandingkan ongkos sopir taksi yang lainnya."

Beginilah begitulah pengalaman saya sebagai pendatang baru ke perantauan, masih polos, tulus dan bisa dibohongi. Hehehhehehhehe. Terimkasih sudah membaca kisah ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun