Mohon tunggu...
Puisi

Bisik Hati Melepas Senja

6 April 2016   08:18 Diperbarui: 6 April 2016   08:34 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="bisik hati melepas senjaricoveryheart.blogspot.com"][/caption]

Berbaris rapi lipatan hari

Terbingkai halus menerpa angin

Menyuarakan pesan kepada dewa bumi

Menghantarkan ribuan cerita tentang hidup

 

Malam menganggukkan kepalanya

Tersenyum menatap waktu

Sementara sinar bulan

Bercahaya redup memancar

 

Di pelataran senja

Bianglala menghiasi

Lekuk terpaan akasia bergoyang lembut

melambai memanggil

 

Desah kerinduan menebar

aroma embun pagi menaburi

bagai intan-intan putih

Berkilau dilepas masa

 

Bocah-bocah berlari

Gelak tawa menggema

Bahana cerita menguasai

Penuh cinta, penuh rasa

 

Bulan-bulan berjalan

Tahun-tahun berkejaran

Bercanda mengisi hari

Berpelukan menangisi zaman

 

Riak ombak gemuruh

Memukul gelombang pantai

Memecah dalam erangan detak jantung waktu

Memerciki tepi air laut

 

Hati sunyi melantunkan kidung

Gelora angkasa mendesak langit

Gempita suara memenuhi udara

Menyerap rongga-rongga cinta

 

Bocah-bocah nakal semyum

melepas iringan waktu

Manja bermain dalam dekapan

Bersatu bersama ikatan kenangan abadi

 

Lalu,

Satu demi satu pergi meninggalkan

Wajah malam semakin muram

Senyum manis meninggalkan bibirnya

Ia terbaring dalam sepi

 

Dewa bumi menatap sedih

Anak-anaknya telah tiada

Mereka pergi meninggalkan ikatan kenangan abadi

Bersama cinta dan kerinduan yang terus menanti

Pergi menantang gelora hidup

Meninggalkan sang dewa

Yang bertahta di atas singgasana perak

Dia terus menanti

Kapan mereka kembali

Setelah mengitari roda-roda waktu

 

makassar, suatu masa yang telah silam

 

 

 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun