Mohon tunggu...
ADE SETIAWAN
ADE SETIAWAN Mohon Tunggu... Kepala Puskeswan Pandeglang

All is Well

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Legenda Curug Tomo, Air Terjun di Desa Ramea

18 September 2023   12:36 Diperbarui: 18 September 2023   15:17 462
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kami mengikuti petunjuk arah menuju Curug Tomo, melewati permukiman penduduk dengan akses jalan searah hanya cukup satu kendaraan roda empat saja. Sampai pada akhirnya kendaraan yang kami tumpangi mentok menemukan jalan buntu.

Menurut beberapa warga setempat yang kami temui, Curug Tomo sebenarnya sudah dekat. Hal itu tertera juga pada petunjuk arah yang terdapat disitu berjarak sekitar tujuh ratus meter.

Akan tetapi akses jalannya hanya bisa dilalui kendaraan roda dua saja atau kalau pun mau berjalan kaki bisa ditempuh selama sekira sepuluh -dua puluh menit.

Jadi jalur tracking yang dilalui sepertinya tidak ekstrem dan tidak panjang pula rupanya. Hal ini juga menjadi harapan, karena sesungguhnya kami sekeluarga tidak begitu terlatih jika harus melalui jalur tracking ekstrem dan panjang pula.

Berbeda dengan sepeda motor yang memiliki area parkir khusus di lokasi dekat Curug Tomo, mobil kami diparkir di halaman rumah salah seorang warga setempat lantaran memang tidak ada parkir secara khusus untuk untuk kendaraan roda empat.

Dokpri
Dokpri

Sebelum melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki, tidak lupa kami sekeluarga keluarga menyempatkan berfoto bersama pemilik rumah tempat mobil kami parkir, beserta ibu-ibu warga sekitar sekedar untuk kenang-kenangan.

Karena sudah ingin segera sampai ke lokasi, kami pun bersegera berjalan kaki melewati jalan mulus menurun dari paving block.

Selama berjalan kaki, kami sesekali berpapasan dengan warga setempat dari arah berlawanan yang menanjak mulus menggunakan sepeda motor.

Sehingga akhirnya kami sampai pada batas akhir jalan paving block yakni di Kampung Pasir Ceungal Cikupa Desa Ramea, tempat dimana terdapat area parkir kendaraan sepeda motor roda dua yang diorganisir oleh penduduk setempat.

Dari sini kami harus berjalan menuruni lereng dengan kontur tanah merah sejauh dua ratus meter. Jalanan juga agak licin karena semalam turun hujan, sehingga kami berlima harus lebih hati-hati saat melangkah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun