Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di daerah masih terlihat kurang aktif. Informasi tentang kegiatan dan usaha yang dijalankan juga belum tersampaikan jelas kepada warga. Akibatnya banyak masyarakat belum merasakan manfaat dari lembaga yang seharusnya menjadi motor ekonomi desa ini.
Masalah utama biasanya karena kurangnya sosialisasi, lemahnya tata kelola, dan pilihan usaha yang belum sesuai dengan potensi desa. Padahal BUMDes didirikan untuk menggerakkan ekonomi berbasis lokal dan membuka peluang kerja bagi masyarakat.
"BUMDes bisa berjalan baik kalau terbuka kepada masyarakat. Transparansi adalah syarat agar warga merasa memiliki dan ikut mengawasi jalannya usaha," kata Farid Assadi
Ia juga menekankan pentingnya peningkatan kapasitas pengelola. "Pengurus BUMDes perlu dibekali kemampuan manajemen dan inovasi. Dengan pengelolaan yang lebih profesional BUMDes bisa benar-benar menjadi pilar kemandirian ekonomi desa," tambahnya.
Harapannya ke depan BUMDes tidak hanya ada secara formal di desa. Lembaga ini diharapkan mampu memberi manfaat nyata bagi warga sekaligus menjadi kebanggaan masyarakat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI