Karya Delia Adel (Succubus)
Jalan di desa sudah semakin ramai dengan banyaknya kendaraan hilir mudik ke sana ke mari. Semakin bising saja hingga malam menjelang. Padahal mata sudah mengantuk. Tetapi bunda tak membiarkan aku terpejam. Bahkan memberikan cangkir kopi sekali lagi.
Belum habis cangkir kopi kusruput, datang tamu tak diundang. Dia bicara begitu mesra kepada bunda membuat wajah ini sedikit penuh amarah. Kemudian mendatanginya dan berkata, "sudah malam, Bunda. Ayah tak di rumah dan sangat tak elok bicara dengan pria tanpa kehadiran ayah."
"Ini Re kita, May?"
"Ya, Mas."
Tamu bunda menatap wajahku kemudian berkata, "mirip ibu ya May?"
Aku hanya memberikan isyarat jam kepada mereka. Tetapi bunda menyuruhku duduk dan tamu bunda bicara tentang sebuah hal di luar logikaku.
"Jadi kau adalah anakku." Tamu itu bicara begitu lancarnya.
"Zegerrrr." Petir datang menyambar tubuhku.
"Maafkanlah ayah yang dulu menelantarkanmu hingga tak berani mengambil resiko lebih jauh. Saat itu ayah masih muda."
"Jadi aku adalah anak haram dari perselingkuhanmu, Bunda?"